Suara.com - Jusuf Kalla atau JK mengungkapkan kekhawatirannya jika nantinya Indonesia dipimpin oleh seorang presiden yang pemarah.
JK bersoloroh, apabila Presiden RI merupakan sosok yang pemarah maka ia sewaktu-waktu dipukul oleh kepala negara lain ketika sedang berdebat.
"Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain? Bisa ditonjok kepala negara lain," ujar JK di Hotel Namira, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu meminta agar rakyat Indonesia berhati-hati memilih pemimpin. Dia berujar, masyarakat bisa menjadikan momen debat capres sebagai referensi memilih.
"Jadi, harus hati-hati memilih pemimpin. Kita lihat kemarin malam aja di debat," jelas JK.
JK lalu mengatakan bahwa selama ini ia sudah memilih untuk netral dalam urusan Pemilu. Namun belakangan ia memilih untuk mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) karena kondisi.
"Dulu saya ini netral, netral dalam arti kata punya pilihan sendiri. Tetapi melihat keadaan ini ya sudahlah sekalian saja. Kalau begini gimana?," ucap JK.
Meski begitu, JK menerangkan bahwa ia selama ini tetap berhubungan baik dengan kubu di luar AMIN, baik dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
"Saya terus terang kenapa, untuk menjaga kalau ada masalah saya bisa masuk ke mana-mana. Saya berteman baik dengan Ibu Mega punya hubungan baik. Berteman baik dengan Prabowo," ungkap JK.
Baca Juga: Jokowi Minta Debat Capres Tak Serang Personal, Cak Imin: Presiden Jangan Memihak!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024