Suara.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi alias Awiek mengomentari aksi Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi yang tampak asik membagikan bantuan sosial atau bansos kesejumlah masyarakat yang ia kunjungi tanpa melibatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang merupakan penanggung jawab pemberian bansos.
Menurutnya, hal itu memang telah menjadi kekhawatiran PPP terlebih pihak paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
"Itu lah yang kita khawatirkan sebenarnya bahwa bansos menjadi lahan politisisasi," kata Awiek saat dihubungi, Rabu (31/1/2024).
Ia menyampaikan, jika program bansos telah disetujui pemerintah bersama fraksi partai politik di DPR RI untuk diberikan kepada masyarakat dan tak boleh dipolitisasi.
"Kalau kemudian hari ini bansos dikapitalisasi personifikasi satu orang itu kurang tepat. Secara prosedural memang sektor bansos itu di Kementerian Sosial," ungkapnya.
"Itu lah yang kemudian kita selalu kita sampaikan jangan sampai bansos alat politisasi, alat kekuasaan. Tapi memang itu haknya negara yang harus dibagikan," sambungnya.
Lebih lanjut, Awiek menegaskan, jika bansos dijadikan alat politisasi menjadi kekhawatiran Ganjar-Mahfud. Menurutnya, jika Ganjar-Mahfud terpilih akan meningkatkan dan meneruskan program bansos tepat sasaran.
"Kan kekhawatiran TPN Ganjar-Mahfud itu. Jangan jadi alat politisasi pihak tertentu karena bansos haknya rakyat program dari negara bukan program dari personal bukan dari orang lain bukan program dari calon presiden," katanya.
"Yang jelas kalau Ganjar-Mahfud akan terus meningkatkan dan meneruskan program bansos jika terpilih dan akan memastikan pengawalannya agar tepat sasaran dan menjalankan fungsi-fungsi kenegaraan sesuai dengan tupoksinya," sambungnya.
Baca Juga: Cara Jokowi Tepis Serangan Isu Suasana Kabinet Indonesia Maju Tak Nyaman
Diketahui, Jokowi akhir-akhir ini tampak asyik bagi-bagi bansos ketika sedang kunjungan kerja di sejumlah daerah. Bansos tersebut baik berupa sembako ataupun uang tunai.
Tapi yang menarik Jokowi membagikan bansos tersebut tanpa melibatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang merupakan penanggung jawab pemberian bansos.
Apalagi pembagian bansos yang dilakukan Jokowi di tengah momen politik, yakni Pemilu 2024.
Respons Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pun menjelaskan, program bansos adalah amanat dalam UU APBN yang dibahas dan disetujui secara bersama-sama antara pemerintah dan DPR. Sehingga jika pemerintah menjalankan program bansos tersebut sama saja telah menggunakan uang APBN.
Sri Mulyani pun mencontohkan bansos terkait Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako atau Bantuan langsung Tunai (BLT) merupakan tanggung jawab Kementerian Sosial, sehingga seharusnya penanggung jawab dan eksekutornya adalah kementerian tersebut.
Berita Terkait
-
Cara Jokowi Tepis Serangan Isu Suasana Kabinet Indonesia Maju Tak Nyaman
-
Gonjang-ganjing Menteri Jokowi Mulai Tak Kompak, Begini Respons Istana soal Ketidaknyamanan Kabinet
-
Mensos Risma Curhat Menteri Diperiksa Ketat Sebelum Rapat Bareng Jokowi, Istana Langsung Bereaksi
-
Ribuan Tanah Prabowo yang Jadi Polemik, Sosok Ini Ungkap Peran Taufik Kiemas
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024