Suara.com - Pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto terbukti melanggar etik. Tak cuma di Mahkamah Konstitusi (MK), pelanggaran etik anak Presiden Jokowi itu juga terjadi di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Situasi ini mendapatkan kritikan tajam dari banyak pihak. Salah satunya datang dari mantan Sekretaris Kementeria BUMN, Said Didu. Ia mengkritik pelanggaran etik yang terbukti sudah terjadi demi meloloskan Gibran sebagai cawapres.
Said Didu pun langsung menyentil sejumlah ketua umum parpol. Mulai dari Ketum PPP Yusril Ihza Mahendra, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Said Didu juga turut menyentil hati nurani Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, SBY hingga para ketum parpol seharusnya prihatin dengan pelanggaran etik Gibran sebagai cawapres karena mempertaruhkan nasib demokrasi.
"Pak @SBYudhoyono, prof @Yusrilihza_Mhd, pak @airlangga_hrt, pak @AgusYudhoyono, pak @ZUL_Hasan, pak @prabowo yang terhormat. Gibran diajukan jadi cawapres dengan bukti pelanggaran etika di MK dan KPU," sentil Said Didu dalam cuitannya di Twitter, seperti dikutip dari Suara.com, Selasa (6/2/2024).
"Semoga hati nurani bapak-bapak masih bisa tersentuh untuk selamatkan bangsa dan demokrasi," sambungnya.
Sebagai informasi, seluruh ketum parpol yang disebut Said Didu itu merupakan pendukung paslon nomor urut 02, Prabowo-Gibran.
Kini, kritikan pedas dari Said Didu itu ramai mendapatkan atensi publik. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitannya sudah dibaca 190 ribu kali dan mendapatkan 7 ribu tanda suka. Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat.
"Jatuh marwah bapak-bapak itu, entah ke mana jiwa kenegarawanannya, mungkin hilang tertiup angin kekuasaan," komentar warganet.
Baca Juga: Harta Fantastis Wiranto yang Sebut Prabowo Subianto Wajib Dipilih karena Bisa Joget
"Aku masih yakin lubuk hati yang terdalam Pak SBY, Pak Prabowo, Pak Yusril, Mas AHY masih menjunjung tinggi etika. Pikirkan sebelum tidur pak. Belum terlambat kok. Kalau yang lainnya aku gak yakin," tulis warganet.
"Mereka itu politisi oportunis, kalau gak menguntungkan mereka gak akan dukung, gak peduli nasib demokrasi boro-boro, pura-pura gak tahu, tapi kampanye teriak-teriak mo sejahterakan Indonesia. Gak bakal digubris pak Didu," tambah yang lain.
"Hanya Allah yang bisa membolak balikan hati. Lebih baik terlambat daripada ditorehkan dalam sejarah sebagai pendukung cawapres pelanggar etika, kecuali hati mereka memang sudah keras, dunia telah membutakan mereka," sentil warganet.
Berita Terkait
-
Harta Fantastis Wiranto yang Sebut Prabowo Subianto Wajib Dipilih karena Bisa Joget
-
Riwayat Pendidikan Marcus Gideon, Atlet Bulu Tangkis Sekaligus ASN yang Terang-Terangan Dukung Prabowo Subianto
-
Bahlil Lahadalia Disebut Bodoh oleh Profesor UI, Ini Prestasi dan Riwayat Pendidikan Menteri Investasi
-
Petani Tebu Dukung Prabowo-Gibran, Minta Sektor Pertanian Diperhatikan
-
Prof. Andi Asrun: Keputusan DKPP Keliru Besar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024