Suara.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara terkait adanya keistimewaan angka 4. Sebab menurutnya 1 ditambah 3 sama dengan 4. Kendati demikian, Hasto enggan menyebut 2 ditambah 2 sama dengan 4. Baginya, angka 2 menggambarkan Presiden Joko Widodo.
Pernyataan itu disampaikan Hasto saat menghadiri forum bertajuk 'Election Talk #4 Konsolidasi Untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi Atau Koalisi?' di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Kamis (7/3/2024).
"Election Talks 4. 4 ini angka istimewa. 1 dan 3 kekuatan jawab opsi-opsi ke depan. Tapi saya tidak kenal 2+2, bukan karena diintimindasi. Tapi 2+2 bukan 4, tapi sama dengan Pak Jokowi," ucap Hasto di lokasi.
Hasto menyebut Jokowi menambah kekuatan bagi pihak nomor 2. Ia tidak menyebut secara detail pihak mana yang dimaksud.
"Sebab Pak Jokowi lah yang lipat gandakan kekuatan nomor 2, betul tidak? Nah itu yang terjadi," ujar Hasto.
Selanjutnya, Hasto berbicara tentang adanya pertentangan partai berbasis ideologi dan partai yang hanya didesain untuk menang dalam Pemilu.
"Persepktif paradigmatif, ada pertarungan partai ideologi, dipimpin pemikiran intelek persoalan bangsa dan negara dan desain masa depan. Ada culture, value, filosofi. Versus partai elektoral, partai yang hanya didesain menang Pemilu," jelas Hasto.
Partai-partai yang hanya mengurusi pemenanga , kata Hasto, meminggirkan pentingnya urusan kelembagaan dan fungsi serta representasi.
"Tidak peduli fungsi, representasi, komunikasi politik, kelembagaan partai, itu nggak peduli. Yang penting bagaimana jadi mesin pemenangan," tutur Hasto.
Baca Juga: Presiden Jokowi Memuji Peran BRI Berdayakan UMKM dalam BRI Microfinance Outlook 2024
Oleh sebab itu, Hasto menyebut partai politik yang berbasis ideologi bisa saja nantinya akan terhapuskan.
"Kalau kita tidak koreksi, maka partai ideologi dengan kepemimpinan intelektual akan hilang. Tradisi politik intelektual dulu dalam lihat problem bangsa, Soekarno itu tradisi intelek kuat," lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024