Suara.com - Polda Metro Jaya mengerahkan 4.376 personel demi menjaga ketat pengumuman hasil Pemilu 2024, pada Rabu (20/3/2024) hari ini. Ribuan personel tersebut disiagakan di Kantor KPU RI, Bawaslu RI, DPR RI hingga Monas, Jakarta Pusat.
"Menjelang putusan rekapitulasi hasil Pemilu 2024 Polda Metro Jaya menyiagakan setidaknya ada 4.376 personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (20/3/2024).
Dari 4.376 personel, 2.355 di antaranya disiagakan di Kantor KPU RI. Kemudian di Kantor Bawaslu RI sebanyak 530 personel dan Monas disiagakan sekitar 550 personel.
"Kemudian di sektor DPR RI ada 940 personel," imbuh Ade Ary.
Ade Ary mengklaim tak ada strategi khusus yang dilakukan anggota untuk mengantisipasi kericuhan. Menurutnya Polda Metro Jaya dalam hal ini berpedoman pada standar operasional prosedur atau SOP yang berlaku.
"Kita berpedoman pada SOP itu yang sudah ada dengan mengedepankan kegiatan preemtif, persuasif, ajakan, imbauan, komunikasi. Sehingga, saling dipahami dimengerti tujuannya harus sama supaya aman dan tertib," katanya.
Selain menyiapkan personel pengamanan, Polda Metro Jaya juga telah menyusun rekayasa lalu lintas di sekitar Kantor KPU RI, Bawaslu RI, DPR RI dan Monas.
"Pengalihan arus dilakukan secara situasional. Imbauan kami tentunya mari sama-sama kita saling yang menyampaikan pendapat mengikuti aturan, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat yang mau beraktivitas melintas di sekitar lokasi tadi," pungkasnya.
Tangkap Belasan Pendemo Tolak Pemilu Curang
Baca Juga: PDIP Ancam Tak Lantik Caleg Meski Lolos Pileg 2024, KPU Turun Tangan?
Polisi menangkap 16 orang terkait aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI dan KPU RI pada Selasa (19/3/2024) kemarin. Belasan orang tersebut hingga kekinian masih diperiksa di Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi merincikan delapan di antaranya ditangkap terkait aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI. Kemudian delapan lainnya terkait aksi demonstrasi di KPU RI.
"Aksi unjuk rasa di KPU ada 8 orang yang dilakukan pemeriksaan. Aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI ada 8 orang," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.
Diketahui, gedung KPU RI dan DPR RI belakangan menjadi sasaran demonstrasi. Aksi massa berujuk rasa karena menolak penyelenggaran Pemilu 2024 yang dianggap ada kecurangan. Bahkan, demonstrasi tolak pemilu curang di depan DPR yang berlangsung hingga Selasa (19/3) malam berujung ricuh. Polisi akhirnya memukul mundur massa.
Ade Ary menjelaskan 16 orang tersebut masih diperiksa untuk didalami perannya.
"Tentunya ada alasan rekan petugas kepolisian melakukan pemeriksaan terdapat beberapa orang ini karena ada gangguan keamanan dan ketertiban tadi malam," ungkapnya.
Gangguan keamanan tersebut, lanjut Ade Ary, berkaitan dengan pelanggaran Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Di mana kegiatan penyampaian pendapat di muka umum dibatasi sampai pukul 18.00 WIB.
"Pemeriksaan dan pendalaman untuk mengetahui peristiwa karena dalam proses pemberitahuan penyampaian aksi secara tertulis ada penyampaian dari petugas tentang tata cara aturan penyampaian pendapat," pungkasnya.
Berita Terkait
-
PDIP Ancam Tak Lantik Caleg Meski Lolos Pileg 2024, KPU Turun Tangan?
-
Caleg PDIP Mulai Cemas Meski Lolos Pileg 2024, Terancam Tak Dilantik Jika Raih Suara Lebih Besar dari Ganjar-Mahfud
-
Polisi Ciduk 16 Orang Terkait Demo Tolak Pemilu Curang di KPU dan DPR, Ini Alasannya!
-
Jelang Pengumuman Hasil Pilpres 2024, Jokowi Sibuk Kunker di Kalbar
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024