Suara.com - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai usulan anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDIP Hugua agar money politics atau politik uang dilegalkan sebagai hal yang tak patut.
Pasalnya, selama ini dia menyebut praktik politik uang banyak terjadi di lapangan meski sudah dilarang. Untuk itu, jika politik uang dilegalkan, Ujang menilai akan terjadi kerusakan sistem politik di Indonesia.
"Jika money politics dilegalkan, maka makin rusak, Indonesia makin hancur, korupsi makin merajalela," kata Ujang saat dihubungi, Jumat (17/5/2024).
Dia juga mengatakan anggota DPR RI mestinya mencari solusi untuk meminimalisir praktik politik uang yang selama ini dinilai cukup masif terjadi di Indonesia.
"Harus ada cara cara khusus membangun pemikiran agar money politics hilang atau minimal diminimalisir, kan itu mestinya," kata Ujang.
Dengan begitu, Ujang menyebut bahwa pernyataan Hugua tersebut merupakan hal yang tak tidak patut disampaikan oleh seorang anggota legislatif.
Baca Juga: Legislatornya Usul Politik Uang Dilegalkan di Pemilu, PDIP: Itu Bentuk Kejengkelan
"Itu tentu pernyataan yang tidak pas, tidak cocok, dan itu akan merugikan bangsa ini," tandas dia.
Sebelumnya, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menolak usulan yang sempat disampaikan Hugua yang mengusulkan agar money politics atau politik uang dilegalkan dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
Awalnya, Hugua mengusulkan agar politik uang dilegalkan dalam PKPU soal pilkada dengan sejumlah batasan.
Pasalnya, dia menanggap bahwa politik uang merupakan keniscayaan atau sesuatu yang pasti terjadi dalam kontestasi politik.
Baca Juga: Usul Politik Uang di Pemilu Dilegalkan, Juragan Tanah Hugua PDIP Punya Harta Berlimpah
"Kita juga tidak money politic tidak ada yang pilih, tidak ada yang pilih di masyarakat karena atmosfirnya beda. Jadi, kalau PKPU ini istilah money politic dengan cost politic ini coba dipertegas dan bahasanya dilegalkan saja batas berapa, sehingga Bawaslu juga tahu kalau money politic batas ini ya harus disemprit," kata Hugua di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2024).
"Sebab, kalau barang ini tidak dilegalkan, kita kucing-kucingan terus. Yang akan jadi pemenang nanti ke depan adalah para saudagar," tambah dia.
Dengan begitu, dia menyebut kompetisi politik akan menjadi pertarungan para saudagar, bukan negarawan. Pasalnya, politis yang tidak punya uang, dianggap pasti tidak menang.
Berita Terkait
-
Djarot PDIP Soroti Ucapan Prabowo Tak Bergaya Militer Saat Jadi Presiden: Kita Lihat Aslinya Seperti Apa
-
Cerita Rieke Diah Pitaloka Diomeli Jokowi di Istana: Kamu Terlalu Gaduh!
-
Tegas! PDIP Tolak Jurnalisme Investigasi Dihapus Di RUU Penyiaran
-
Butuh Perubahan, PDIP Serius Usung Ahok Di Pilkada Sumut 2024
-
Selain Djarot dan Ahok, PDIP Punya Dua Nama 'Rahasia' yang Bisa Jadi Kejutan di Pilkada Jakarta
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024