Suara.com - Penelitian terkini menemukan bahwa laki-laki ketika stres cenderung menjadi egois sementara perempuan justru lebih sosial atau semakin bergaul.
Para peneliti menemukan bahwa lelaki yang stres menjadi lebih berpusat pada diri sendiri dan kurang mampu membedakan antara emosi dan niat dirinya sendiri dengan emosi dan niat orang-orang lain.
Namun pada perempuan sebalikanya, saat stres mereka justru sering bersosialisasi alias bergaul. Kesimpulan ini didapat setelah melakukan kerja sama penelitian dengan Giorgia Silani dari International School for Advanced Studies (SISSA) dari Trieste, Italia.
"Agar benar-benar bisa empatik dan berperilaku prososial, sangat penting bagi lelaki menjaga kemampuan untuk membedakan antara dirinya sendiri dan orang lain, dan stres tampaknya memainkan peran penting dalam hal ini," kata Silani seperti dilansir dari Zeenews.
Perlu diketahui, stres adalah mekanisme psiko-biologis yang mungkin memiliki fungsi positif: Itu memungkinkan individu untuk merekrut sumber daya tambahan ketika dihadapkan dengan situasi yang sangat menuntut.
Individu dapat mengatasi stres dengan salah satu cara dari dua cara yang ada, yaitu: dengan mencoba untuk mengurangi beban internal yang sudah berlebihan atau cara yang lebih sederhana lagi adalah mencari dukungan eksternal.
"Hipotesis awal kami adalah bahwa saat stres, orang cenderung menjadi lebih egosentris. Mengambil perspektif egois sebenarnya mengurangi beban emosional/kognitif," kata Claus Lamm dari University of Vienna dan salah satu penulis studi.
Dalam penelitian tersebut, peserta yang terdiri dari perempuan (50 persen) dan lelaki (50 persen) dikondisikan untuk stres di sebuah laboratorium. Misalnya, peserta diberi mata pelajaran yang sulit seperti aritmatika atau didesak untuk berbicara di depan umum.
Para peserta kemudian harus meniru gerakan tertentu (kondisi motorik) atau mengenali emosinya sendiri atau orang lain (kondisi emosi), atau membuat penilaian untuk mengambil perspektif orang lain (kondisi kognitif).
Hasil penelitian menunjukkan: "Apa yang kami amati adalah bahwa stres ternyata memperburuk kinerja laki-laki dalam ketiga jenis tugas. Sebaliknya pada perempuan semuanya cenderung baik-baik saja," kata Silani.
Bagaimana pendapat Anda mengenai hasil penelitian ini? Setujukah dengan temuan tersebut?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Hasil Survei Sebut Gen Z Lebih Percaya Bank Digital, Ini Alasannya!
-
Nonton Bola Lebih Seru, Pikachu Turun ke Lapangan Temani Anak-Anak di AFF U23
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Golden Black Coffee Milik Tasya Farasya Ada Berapa Cabang? Jual Kopi Susu dengan 5 Tingkat Kafein
-
Apa Tugas Ratu Tisha Selama di PSSI? Dicopot Erick Thohir dari Jabatan Ketua Komite
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Glycolic Acid, Bikin Wajah Cerah dan Halus Mulai Rp25 Ribu
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka