Suara.com - Aneka tas tangan, tas kantor, tas laptop, tas travel dan dompet itu terlihat cantik. Sekilas, kita tak akan menyangka jika tas-tas cantik itu dibuat dari hasil daur ulang sampah rumah tangga. Selain berbagai jenis tas, juga ada tikar anyam, sajadah, perlengkapan kantor, kotak pensil, serta berbagai macam pajangan atau mainan robot.
'Lumintu' demikian barang-barang itu diberi merek oleh pembuatnya. Adalah Slamet Riyadi, warga Cileduk, Tangerang Selatan yang memprakarsainya. Produk daur ulang dari limbah rumah tangga, seperti alumunium voil yang biasa dipakai untuk mengemas obat-obatan, susu, pestisida ataupun pasta gigi ini dicetuskan lebih dari 15 tahun yang lalu.
Sebelum isu pemanasan global belum ramai dibicarakan orang, Slamet sudah melihat peluang usaha produk daur ulang ini. "Memiliki nilai seni dan nilai jual yang tinggi," ujarnya saat ditemui suara.com di workshop Lumintu, Rabu (26/3/2014) di Cileduk, Tangerang Selatan.
Saat itu, lanjutnya, daur ulang masih langka. Awalnya bahan baku limbah sangat mudah dicari. Banyak pabrik yang membuang limbahnya secara gratis. Namun belakangan, banyak orang melihat ini sebagai peluang bisnis. "Muncul lah broker-broker yang menjual limbah kepada saya," terang Slamet.
Ini yang membuat Slamet mulai kesulitan mendapatkan bahan baku. Beruntung, masih ada beberapa perusahaan yang peduli terhadap kegiatan 'Lumintu', dan memberikan limbah mereka secara gratis. Bahan ini sifatnya lentur, elastis dan mudah dibentuk. Dan yang penting, limbah itu juga tahan air, tahan api dan cukup kuat digunakan. "Telah lolos standar internasional untuk pengemasan produk," Slamet mempromosikan produknya.
Dan, Slamet tak sekedar berproduksi. Ia juga memberdayakan masyarakat sekitar. Produk-produk 'Lumintu' lahir dari tangan-tangan pengrajin yang usianya tidak muda lagi. Dari sekitar 50 pengrajin, 30 orang di antaranya lansia.
"Para lansia itu pionirnya, mereka menekuni kerajinan anyaman sejak usia muda. Mereka sabar dan masih semangat. Akhirnya merekalah yang menginspirasi generasi muda untuk mengikuti jejak mereka," tambah Slamet. Sementara untuk kerajinan robot, Slamet mempekerjakan para pengamen dan anak jalanan. Bahan yang dipakai adalah limbahelektronik.
Tertarik membeli produk 'Lumintu'?. Harganya cukup terjangkau kok, aneka macam tas perempuan itu dijual antara Rp. 100.000 sampai Rp. 450.000. Sedangkan kerajinan robot dijual dengan harga Rp. 50.000 sampai Rp. 5.000.000, tergantung kerumitan pembuatannya.
Produk 'Lumintu' juga bisa diperoleh di beberapa pusat perbelanjaan. Bahkan, Slamet juga membebaskan jika ada pembeli yang ingin menjualnya dengan mereknya sendiri.
Berita Terkait
-
Kuis Mitos vs Fakta Sampah: Cara Cerdas Jadi Pahlawan Kebersihan Lingkungan
-
Bom Waktu di Bawah Flyover: Mengapa Sampah Menggunung di Ciputat?
-
Nenek 92 Tahun Menjuarai Turnamen Tekken 8 di Liga Esports Lansia Jepang
-
Konsumsi Kopi Berlebih Bisa Berdampak pada Kesehatan Tulang Lansia
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Apa Saja Amalan Selama Bulan Rajab? Ini Kata Buya Yahya
-
4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
-
5 Sunscreen Mengandung Antioksidan untuk Usia 60-an, Rahasia Awet Muda
-
Mahasiswa Perlu Kompetensi Lintas Budaya, Prasmul-Canterbury Jawab Lewat Experiential Learning
-
5 Lipstik untuk Usia 40-an, Wajah Segar dan Terlihat Lebih Muda
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!