Suara.com - Memasuki apartemen Arnau dan Marcel di El Clot, Barcelona, Spanyol, terasa sedikit keanehan. Ada kesunyian yang sangat terasa seolah apartemen itu tidak berada di kota yang sibuk macam Barcelona.
Sebuah kompor yang biasa digunakan saat berkemah tampak di dapur. Tak terlihat ada mesin cuci, kulkas, pesawat televisi apalagi home theatre di apartemen itu. Yang ada hanyalah sebuah radio tua yang sudah mati.
Marcel mengisahkan, ia bertahan dalam kondisi ini sejak enam bulan lalu, ketika petugas PLN setempat memutus aliran listrik karena penghuni lama menunggak rekening listrik selama setahun.
"Awalnya tak mudah menghadapi kondisi ini," ujarnya sambil menambahkan karena aliran listrik tak kunjung tersambung mereka pun kreatif mencari jalan keluar.
Satu hal yang tersulit, menurut Arnau, adalah urusan makanan. Mereka tidak bisa lagi menyetok bahan makanan maupun dengan leluasa memasak. Sehingga Marcel dan Arnau harus mengubah diet mereka. Mereka tak lagi sering makan daging, dan hanya membeli makanan secukupnya agar tidak busuk. Mereka juga hanya membeli buah-buahan segar.
Untuk penerangan, awalnya mereka menggunakan lilin. Tapi lama-kelamaan ini terasa mahal, sehingga mereka berusaha menemukan penggantinya. Baik Arnau maupun Marcel bukanlah teknisi, tetapi mereka cepat belajar, dan banyak bertanya kepada mereka yang lebih tahu.
Panel matahari pernah dicoba, tetapi tetap terasa mahal. Hingga akhirnya Arnau dan Marcel berhasil membuat pembangkit dengan menggunakan sepeda dan sebuah baterai mobil berdaya 12 volt.
"Dengan bantuan tutorial dari YouTube, kami berhasil membangun pembangkit dari sepeda untuk mengisi baterai komputer dan telepon seluler kami," terang Arnau. Pembangkit ini juga mampu menyediakan aliran listrik untuk menyalakan lampu.
Dengan mengayuh sepeda itu selama setengah jam mampu mengisi baterai hingga penuh. "Kemudian kami mengubahnya ke daya 220 volt untuk menyalakan lampu dan kebutuhan lainnya," tambah Arna sambil menambahkan kadang ia memanfaatkan perpustakaan untuk men-charge baterai laptopnya.
Untuk urusan mencuci baju, Marcel dan Arnau emmanfaatkan jasa laundry kiloan yang banyak tersedia di kawasan itu. Tidak tersedianya aliran listrik justru membuat Arnau dan Marcel lebih kreatif dan bijak menggunakan energi. "Kita sering tak menyadari pentingnya sesuatu, hingga kita tak memilikinya," ujar Marcel. Satu manfaat lain tak adanya aliran listrik, adalah mereka lebih banyak bersosialisasi dibanding sebelumnya. (vise.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 Resep Matcha yang Creamy Ala Cafe, Minuman Viral Sepanjang 2025
-
Resep Matcha Sederhana Buat Sajian Natal, Estetik dan Mudah Dibuat di Rumah
-
6 Shio Paling Beruntung pada 21 Desember 2025, Saatnya Raih Kesuksesan
-
4 Lipstik Transferproof Terbaik untuk Sehari-hari, Tahan Lama dan Harga Hemat
-
Apa Saja Amalan Selama Bulan Rajab? Ini Kata Buya Yahya
-
4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
-
5 Sunscreen Mengandung Antioksidan untuk Usia 60-an, Rahasia Awet Muda
-
Mahasiswa Perlu Kompetensi Lintas Budaya, Prasmul-Canterbury Jawab Lewat Experiential Learning
-
5 Lipstik untuk Usia 40-an, Wajah Segar dan Terlihat Lebih Muda
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!