Suara.com - Setiap akhir pekan, Taman Suropati di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat tak pernah sepi. Hampir setiap hari Sabtu dan Minggu puluhan anggota sebuah komunitas memanfaatkan kerindangan taman yang dibangun sejak tahun 1930an ini untuk menggelar berbagai kegiatan.
Dan ketika suara.com menyambangi Taman Suropati, Minggu (13/7/2014) sejumlah anak tampak bersiap untuk berlatih musik. Di tangan mereka ada biola, chello, gitar dan perkusi. Sayang hujan yang mengguyur kota Jakarta sejak siang, membuat aktifitas mingguan mereka tertunda.
"Komunitas Seni Taman Suropati" demikian nama komunitas itu. Tapi mereka lebih sering menyebut dirinya sebagai Kota Seni Suropati. Komunitas yang berdiri sejak Februari 2008 itu kini menjadi wadah bagi hampir 70 orang yang tertarik pada dunia seni.
"Komunitas ini adalah tempat berkumpulnya para pecinta seni. Siapapun yang memiliki hobi dan tertarik pada seni bisa bergabung dengan komunitas ini," ujar Fanny Tsalasa, Ketua Kota Seni Suropati pada suara.com.
Kota Seni Suropati, menurut Fanny, memiliki tiga divisi yakni divisi seni sastra, divisi seni rupa dan divisi musik. Sejumlah kegiatan rutin biasa digelar di taman yang asri itu pada Sabtu malam dan Minggu sore. Sabtu malam, biasanya dimanfaatkan divisi seni rupa.
"Mereka melukis bersama-sama, atau membuat kerajinan. Sedangkan untuk Minggu sore, giliran divisi sastra dan musik yang berkegiatan," tambah Fanny.
Para pencinta sastra, biasanya menggelar diskusi sastra atau bersama-sama membuat konsep teater. Sedangkan divisi musik biasa menggelar latihan musik bersama di Taman Suropati.
Tapi fokus kegiatan "Kota Seni Suropati" tak hanya wadah untuk kumpul-kumpul, "Kota Seni Suropati" juga berbagi ilmu. Mereka yang ingin bergabung tinggal datang dengan membawa alat musik masing-masing dan mendaftar. Untuk ini, tak dipungut biaya.
Sedangkan untuk mereka yang ingin lebih serius dan ingin mengikuti kegiatan belajar mengajarnya, dipungut iuran sebesar Rp 150.000 per bulan. "Tapi sifatnya tidak wajib, karena ini berbentuk subsidi silang. Jadi yang kurang beruntung dan yang berlebih bisa saling bantu," lanjutnya.
Biasanya, alat musik yang digunakan untuk berlatih, kata Fanny ialah biola, chello, gitar, perkusi, kegiatan gabungan lainnya seperti orkestra atau band. Meski bersifat informal, Fanny menjamin para pengajar cukup kompeten untuk mengajar. Dan lebih pentting mereka memiliki kepedulian pada kegiatan ini.
Selain kegiatan rutin mingguan, "Kota Seni Suropati" juga menggelar kegiatan besar setiap tiga bulan sekali. Divisi musik akan menggelar pertunjukan konser musik, sedangkan divisi seni rupa mengadakan pameran, dan divisi sastra menampilkan musikalisasi puisi atau pertunjukan teater.
Semua kegiatan apresiasi ini juga digelar di Taman Suropati.
"Karena kami berproses di ruang publik dan kami kembalikan lagi untuk publik," ujar Fanny mengakhiri perbincangan di sore itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'
-
Dilarang Lomba Lari Pakai Sepatu Baru, Ini Penjelasan Dokter!
-
Cari Bedak Padat yang Makin Berkeringat Makin Glowing? Ini 7 Pilihan Terbaik Mulai Rp20 Ribuan
-
Nilainya Tembus Rp20 Juta per Bulan, Apa Fungsi Tunjangan Komunikasi DPR?