Suara.com - Toko busana premium Topshop, Minggu (14/9/2014) meluncurkan koleksi terbarunya, Unique di London Fashion Week (LFW). Koleksi untuk musim semi/panas 2015 ini mengangkat subkultur klasik Inggris, jiwa muda yang cerdas dan nafas utara yang kental. Tapi tak ada sentuhan retro dalam koleksi ini.
Semangat komersial yang kuat sangat terasa dalam koleksi Topshop yang diperagakan busana di LFW kali ini. Referensi hanya samar-samar. Dan sangat terasa prioritas Topshop adalah menarik para perempuan muda. Kesan itu makin kuat dengan ditunjuknya model Cara Delevingne untuk membuka dan menutup acara.
Sejumlah model asal Inggris, seperti Jourdan Dunn, Hollie-Mei Saker, Sam Rollinson dan Lily Donaldson juga ikut meramaikan peragaan busana ini.
Sementara di barisan depan kursi penonton, tampak Pixie Geldof, Daisy Lowe, Ellie Goulding, Laura Bailey, Laura Carmichael dan Alexa Chung mengelilingi chief executive Topshop Sir Philip Green.
Singkatnya, ruang di King Cross dipenuhi para selebriti yang disebut sebagai para trendsetter, sebagai upaya Topshop menarik pembeli dari perempuan muda, baik mereka yang masih remaja maupun mereka yang berusia dua puluhan.
Di atas catwalk, diperagakan busana yang dikenakan salah satu perempuan muda duduk di barisan depan, atau mereka yang suka menjelajahi toko-toko dunia maya. Ada gaun pesta satin dengan sentuhan gaya dua puluhan yang longgar dan berwarna sorbet, gaun rajutan dari bahan yang lembut,
Gaya rocker hadir lewat celana panjang hitam ketat, dengan potongan pinggang tinggi, dipadukan dengan jaket warna merah. Tak ketinggalan rok lipit, yang menyuarakan jiwa dari Utara.
Dan kali ini Topshop cukup pintar memanfaatkan kemajuan teknologi. Topshop berkolaborasi dengan Facebook untuk membawa acara ini kepada jutaan pengikutnya, mendobrak nilai eksklusifitas yang sering diasosiasikan dengan sebuah fashion show.
"Saya percaya, memungkinkan penggemar Topshop untuk melihat penampilan kunci dari koleksi sebelumnya dalam industri kami adalah revolusi nyata. Dan kami bangga untuk merintisnya," kata Green.
Jadi, di London Fashion Week kali ini telah terjadi pergeseran. Hal ini tentu saja dicatat dalam statistik: setahun lalu, hanya 33 persen dari desainer LFW memiliki situs e-commerce. Angka itu sekarang meningkat menjadi 43 persen. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam
-
Dari Singkong Jadi Solusi Dunia: Bioplastik Greenhope Curi Perhatian di Expo Osaka 2025
-
UMKM Kini Bisa Punya Toko Online Sendiri, Gratis di Tahap Awal!