Suara.com - Fenomena hotel cinta marak di Jepang. Diperkirakan ada 37.000 hotel cinta yang menyewakan kamarnya per jam atau maksimal semalam. Sedangkan jumlah orang yang berkunjung ke hotel cinta disebut mencapai 2,5 juta orang per hari. Dan perputaran uang yang beredar di bisnis juga tak main-main mencapai 25 miliar poundsterling atau sekitar Rp500 triliun. Wow!
Mengapa konsep hotel cinta yang dikembangkan sejak jaman Kekaisaran Edo ini begitu populer di negeri matahari terbit? Phil Cox, salah satu sutradara film dokumenter "Love Hotel" menduga warga Jepang membutuhkan tempat untuk membiarkan semuanya keluar dan bersenang-senang.
"Orang Jepang memiliki etos kerja yang keras, budaya yang sangat konvensional dan ruang hidup yang ketat. Tekanan yang begitu keras, jadi sangat manusiawi jika mereka membutuhkan ruang untuk privasi dan keintiman," ujarnya kepada telegraph.co.uk.
Keberadaan hotel cinta, dalam sebuah kota metropolis, mewakili tempat untuk melarikan diri dan bermain. Sesuatu yang mungkin tidak di kenal di negara lain.
Cox mengisahkan satu pasangan yang sudah 20 tahun menikah, yan ditemuinya di sebuah hotel cinta. Pasangan ini bekerja begitu keras setiap hari, sehingga kehilangan gairah yang pernah mereka miliki. "Untuk menghidupkan gairah itu, mereka pergi ke hotel cinta," terangnya.
Cox mengisahkan ia dan timnya mulai mencari hotel cinta di Osaka yang masih mempertahankan keagungan dan unsur-unsur fantasi dari hotel cinta di masa lalu. Hotel dengan dekorasi visual fantastis dan menawarkan dunia yang lain.
"Kami mencari di beberapa buku fotografi yang menampilkan banyak hotel yang dimiliki oleh perusahaan yang menjalankan Angelo Love Hotel di pusat kota Osaka. Jadi kami menghubungi mereka, dan bertemu dengan manajer kepala," paparnya.
Mengejutkan, lanjutnya, mereka langsung mengizinkan dan mengantar kami ke salah satu hotel yang menawarkan paling banyak 'konsep' kamar yang termasuk ruang Mesir, ruang hewan dan ruang tinju, di antara banyak lainnya.
Namun demikian pengelola hotel cinta ini harus berjuang menyiasati aturan ketat pemerintah Jepang. Beberapa tahun ini hotel cinta dimasukkan di bawah peraturan baru yang ketat melalui undang-undang kontroversial yang disebut 'The Entertainment Law' yang dengan ketat mengatur kehidupan yang telah berlangsung ratusan tahun ini. (telegraph.co.uk)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound