Suara.com - Negara-negara Uni Eropa akan diharuskan secara drastis mengurangi penggunaan tas plastik, yang mengandung kebanyakan bahan pencemaran, berdasarkan peraturan baru yang disepakati oleh Parlemen Eropa (PE) pekan ini.
MEP melakukan pemungutan suara yang mendukung peraturan untuk memberi negara anggota UE pilihan antara melaksanakan tindakan guna mengurangi konsumsi rata-rata tahunan tas plastik non-biodegradabel sampai 90 tas ringan per warga sampai akhir 2019 dan 40 persen sampai akhir 2025, atau menjamin bahwa orang yang berbelanja harus membayar tas semacam itu paling lambat pada akhir 2018.
Anggota MEP dari Partai Hijau Denmark Magrete Auken, yang mengajukan peraturan ini mengatakan, masalah tas plastik adalah "masalah lingkungan hidup yang sangat besar".
"Miliaran tas plastik berakhir secara langsung di alam sebagai limbah yang tak diolah. Tas plastik merusak alam, membahayakan ikan dan burung, dan kita harus menangani ini," kata Auken sebagaimana dikutip Xinhua.
Auken mendesak semua negara mensahkan pemberlakuan bayaran buat tas plastik sebagai langkah paling efektif untuk mengurangi konsumsi tas plastik. Ia menunjuk kepada Portugal dan Irlandia, yang katanya telah menyaksikan pengurangan drastis sampah tas plastik setelah keduanya membuat pembeli wajib membayar untuk tas plastik yang mereka terima.
Kantung plastik ringan dan lebih tipis dari 50 mikron, kebanyakan tas plastik yang digunakan di negara UE, nyaris tak bisa didaur-ulang dibandingkan dengan model yang lebih tebal dan menjadi limbah secara lebih cepat. Tas plastik tersebut juga lebih rentan untuk mengotori lingkungan hidup dan mencemari tempat penampungan air serta ekosistem perairan.
Pada 2010, setiap warga UE menggunakan sebanyak 198 tas plastik, sekitar 90 persen di antaranya adalah tas plastik ringan. Sebanyak delapan miliar tas plastik menjadi sampah di UE di tahun yang sama. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Belajar dari Jepang, CORE Indonesia Dorong Pemanfaatan Budaya untuk Pertumbuhan Ekonomi
-
Permintaan AC Terus Meningkat, Bisakah Teknologi Baru Mengurangi Emisi?
-
Karier Gemilang Denny Sumargo di Dunia Basket, Disebut Lebih Cocok Jadi Menpora
-
Indomie Soto Banjar Mengandung Zat Pemicu Kanker? Ini Kata Otoritas Taiwan dan BPOM
-
6 Rekomendasi Sepatu Lari Pria di Bawah Rp500 Ribu, Tetap Stylish dan Nyaman
-
Ustaz Khalid Basalamah Pakai Kuota Haji Khusus Bermasalah, Ini Beda Biaya Haji Khusus Vs Furoda
-
Mundur dari DPR RI, Mengintip Isi Garasi Rahayu Saraswati
-
Kapan Pengangkatan PPPK Paruh Waktu 2025? Simak Jadwal dan Mekanismenya
-
Moisturizer Sebamed untuk Usia Berapa? Lagi Viral Atasi Skin Barrier dan Anti Penuaan
-
Adu Pendidikan Gusti Aju Dewi Vs Ferry Irwandi yang Saling Tantang di Medsos, Sama-sama Moncer?