Suara.com - Siapa bilang jalan-jalan ke Pulau Komodo mahal? Karena kini ada paket wisata petualang dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, menuju Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, yang ditawarkan para pengusaha dengan biaya perjalanan yang relatif terjangkau.
Manager Wanua Adventure, Yayat, yang ditemui di Kabupaten Lombok Utara, Senin (18/5/2015) mengakui jika paket wisata tersebut cukup diminati wisatawan asing, terutama mereka yang suka berpetualang.
"Paket wisata petualangan dari Bangsal, Lombok Utara menuju Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah naik daun. Dalam seminggu, ratusan wisatawan asing dari berbagai negara memilih paket petualangan laut ini," katanya.
Ia menyebutkan ada empat perusahaan yang menyediakan jasa petualangan Lombok-Komodo. Sebagian mengawali "cruise" atau pengarungan dari Bangsal, Lombok Utara, dan sebagian lagi dari Labuan Lombok, Kabupaten Lombok Timur.
"Kami sudah mulai menjual paket wisata Lombok-Komodo 'Adventure' ini sejak 14 tahun lalu," ujarnya.
Soal biaya, kata Yayat, pihaknya hanya mematok Rp1,8 juta untuk fasilitas dek dan Rp2,5 juta untuk kabin. Para wisatawan juga dapat menikmati makan tiga kali sehari dan alat "snorkling" atau menyelam selama pelayaran dari Bangsal, Lombok Utara, hingga ke Pulau Komodo.
Pelayaran dilakukan dengan menggunakan kapal berukuran panjang sekitar 25 meter dan lebar 4,5 meter.
Selama dalam perjalanan, kapal bisa singgah di Pelabuhan Carik Bayan dan Pulau Sugian, Kabupaten Lombok Timur, untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan melihat keindahan perairan laut Pulau Lombok.
Sementara di Pulau Sumbawa, wisawatan bisa menikmati air terjun di Pulau Moyo, Sumbawa, dan "salt lake" atau danau garam di Pulau Satonda, Kabupaten Dompu.
Kemudian, katanya, di Nusa Tenggara Timur, titik pertama yang dikunjungi adalah Gili Lawa, selanjutnya "Manta Point" (Takat Makasar), "Pink Beach", Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Kelor, dan berakhir di Labuan Bajo.
"Total waktu yang dibutuhkan untuk petualangan laut Lombok-Komodo ini bisa empat hari empat malam," kata Yayat. (Antara)
Berita Terkait
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Geger Rencana 600 Vila di Pulau Padar, Menhut Raja Juli: Bangunan Beton Tidak Boleh!
-
Investasi Atau Degradasi? UNESCO Pertanyakan Komitmen Indonesia untuk Pulau Padar
-
DPR: Hentikan Proyek Resort di Jantung Komodo, Status Warisan Dunia UNESCO Terancam!
-
7 Destinasi Wisata Menarik di NTT, Cristiano Ronaldo Dikabarkan Bakal ke Kupang
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Berapa Anak Raisa dan Hamish Daud? Rumah Tangga Dirumorkan Retak
-
5 Fakta Menarik Rayyan Arkan Dhika Aura Farming, Kini Debut di MV Aktris Bollywood
-
Maestro Wayang Kulit Tutup Usia, Dedikasi Ki Anom Suroto hingga Dapat Penghargaan Soeharto
-
Mutu Pendidikan Tinggi Masih Jadi PR, Pengakuan Internasional Jadi Momentum Perbaikan
-
Kepemimpinan Perempuan di Dunia Hospitality, Inilah Sosok GM ibis Styles Bogor Pajajaran
-
6 Koleksi Tas Branded Raisa, Diisukan Gugat Cerai Hamish Daud
-
Berapa Harga Outfit Ala Alatas di Sidang Cerai Tasya Farasya? Lagi-Lagi Tas Birkin 'Tampar' Menantu
-
Siapa Pemilik Aqua? Disorot Usai Dedi Mulyadi Sidak Sumber Air di Subang
-
Hamish Daud Kerja Apa? Heboh Kabar Digugat Cerai Raisa
-
Profil Ki Anom Suroto: Dalang Legendaris Hingga 5 Benua dan Jejak Politiknya