Saat ini, robot-robot yang diciptakan oleh Komunitas Robot Kebayoran pun sudah memberikan manfaat untuk banyak orang. Mereka antara lain bekerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk menghasilkan pemotretan lapangan dari udara, dipakai oleh beberapa perusahaan dan pabrik untuk robot tangan hingga robot bawah laut yang bermanfaat di bidang kelautan.
Beberapa prestasi pun sudah diraih oleh Komunitas ini, khususnya dalam kelompok G-robot FT USNI. Di mana mereka memenangkan pembuatan robot yang difungsikan untuk memadamkan api dan Robot Line Follower.
"Robot untuk madamin api. Ada sensor api dan sensor suhunya. Robotnya bisa baca di mana apinya. Nah kalo udah kebaca apinya di mana, otomatis kipasnya nyala buat matiin apinya," jelas Sabillah Sufi Ketua G-robot FT USNI.
Proses pembuatan robot sebenarnya tak serumit yang dibayangkan. Ja'far menjelaskan bahwa komunitas ini terbagi menjadi tiga divisi, yakni divisi analisa, divisi perancangan atau desain dan divisi programming.
"Pertama sebelum kita ngerancang, kita analisa. Apa sih yg mau kita buat? Yang kedua tujuan robot ini untuk apa? Setelah analisa oke, baru desain atau visualisasinya. Mau robot apa bentuk apa. Berkaki, beroda, atau terbang," jelasnya.
Setelah kedua tahapan selesai, selanjutnya masuk ke programming. Divisi ini harus memikirkan bagaimana robot bisa berjalan. Setelah selesai, selanjutnya diadakan tes.
"Apa kerusakannya, mana yang harus diperbaiki. Setelah tes selesai baru bisa dibilang kalo robot siap digunakan atau diperlombakan," tambah dia.
Hingga saat ini, anggota Komunitas Robot Kebayoran sudah mencapai 200 orang yang terdiri dari tiga perguruan tinggi dan tiga SMA. Tiga perguruan tinggi yang bergabung adalah SNI, Universitas Al-azhar Indonesia dan Univeritas Budi Luhur. Sedangkan tiga sekolah lainnya adalah SMAN 70, SMA Labschool dan SMAN 8.
Sayangnya, komunitas ini belum terbuka bagi umum. Namun Bagi kamu yang sedang mengenyam pendidikan di tempat-tempat tersebut, boleh loh ikutan gabung!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah untuk Flek Hitam, Harga Ekonomis Bikin Percaya Diri
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih