Suara.com - Pendidikan memegang peran penting daat anak berada di usia keemasannya. Pendidikan di masa ini sangat menentukan masa depan si anak. Sayangnya konsep belajar yang diterapkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia masih terpaku pada metode lama yang menuntut anak belajar dengan teori dan memusatkan pada teknik menghapal.
Menurut pengamat pendidikan anak usia dini, Zita Anjani, metode lawas ini cenderung membuat anak lelah dan tidak bisa mengembangkan kreativitasnya.
"Konsep pembelajaran yang dibutuhkan anak-anak usia dini adalah kemandirian. Anak harus diberi kebebasan untuk belajar sesuai dengan minatnya, bukan paksaan," ujar pemilik sekaligus Kepala Sekolah 'Kids Republic' ini kepada suara.com, Senin (18/1/2016).
Ia mengatakan bahwa konsep montessori merupakan konsep belajar yang tepat untuk anak usia dini. Dalam sistem ini, saat mempelajari sesuatu, anak diberi alat peraga sehingga lebih mudah untuk memahami hal baru.
"Misalnya berhitung 100, anak akan mendapat alat peraga yang menunjukkan 100 itu sebanyak ini loh. Sehingga nggak hanya dibayangkan saja," jelas Zita.
Metode montessori ini, menurutnya sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju. Hasilnya, anak-anak usia dini yang diajari dengan metode montessori lebih mandiri, kreatif, dan memiliki kemampuan motorik dan kognitif yang lebih baik.
"Kemampuan otak dilatih menggunakan indra perabanya. Ketika menyentuh alat peraga menggunakan indranya lalu anak akan menggunakan logikanya untuk berpikir," imbuhnya.
Setelah menguasai konsep montessori, barulah anak boleh diajarkan untuk catat, tulis dan hitung. Konsep belajar dengan metode tangan ini sudah dapat diajarkan pada anak mulai usia 2 tahun.
Di sistem ini, anak didik tak hanya diajari pelajaran bahasa, berhitung, dan membuat kerajinan, tapi juga diajarkan kemandirian.
"Kita ajari bagaimana membuka kancing baju, menyapu, memakai sepatu, makan, dan memasukkan benda ke tempatnya kembali setelah dipakai tanpa dibantu sang guru," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Keterlibatan Ayah dalam Pola Asuh Anak Pengaruhi Nasib Negara, Seserius Itu?
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Hati-hati! Tanpa Disadari, Orang Tua Bisa jadi Pelaku Bullying bagi Anak
-
10 Cara Efektif Mencegah Anak Menjadi Pelaku Bullying
-
Masalahnya Bukan di Netflix, tapi di Literasi Digital Kita
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Harga Tiket Masuk Goa Lalay Bogor, Wisata Grand Canyon Baru di Jawa Barat
-
7 Rekomendasi Tripod Gimbal Stabilizer HP Terbaik, Kuat dan Kokoh
-
5 Rekomendasi Parfum Hint Paling Wangi dan Tahan Lama Sepanjang Hari
-
4 Cara Dapat Flash Sale Rp12 dari SPayLater di Kampanye 12.12 Pesta Promo ShopeePay
-
4 Rekomendasi Sepatu Daily Run yang Empuk dan Nyaman Dipakai
-
6 Shio Paling Hoki Besok Sabtu 13 Desember, Cuan Melimpah di Akhir Pekan
-
5 Rekomendasi Lip Balm Anti Bibir Pecah-Pecah untuk Musim Hujan
-
Serbu Promo 12.12 Superindo, Stok Camilan Bayi Buy 1 Get 1 Cuma Hari Ini
-
5 Moisturizer untuk Basic Skincare yang Bantu Menjaga Skin Barrier
-
7 Rekomendasi Tempat Wisata Instagramable di Sentul untuk Rayakan Malam Tahun Baru yang Seru