Suara.com - Pemerintah Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta tidak menyelenggarakan festival durian tahun 2016 ini. Festival biasa dilakukan setiap tahun di wilayah ini.
Tidak digelarnya festival karena hasil panen buah berduri tersebut menurun drastis. Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi mengatakan festival durian sudah dilakukan sejak 2013. Namun pada 2016 tidak bisa digelar karena produksi buah durian menurun drastis.
"Biasanya festival durian dilakukan di Dusun Ngasemayu, Salam, Patuk. Hal ini dikarenakan penurunan produksi buah durian tahun ini cukup besar," katanya.
Ia mencontohkan satu pohon biasanya ada 50-an buah durian. Namun tahun ini hanya sekitar 10 buah durian. Itupun sebagian buahnya tidak bagus.
"Kualitas buahnya kurang bagus, dulu manis sekarang malah agak hambar," katanya.
Dia mengatakam kegagalan panen tahun ini karena faktor alam. Kemarau panjang menjadikan produktivitas bakal buah mengalami penyusutan. Biasanya, setiap musim seperti saat ini, sepanjang jalan Yogyakarta - Wonosari, khususnya di wilayah Patuk banyak penjual durian di pinggir jalan, saat ini berkurang.
"Kami menerima laporan, ada kebun buah durian sama sekali tidak berbunga, meski jatuh musim," katanya.
Untuk menggantikan festival durian, pihaknya akan mengganti dengan makanan tradisional Patuk yakni sompil. Festival sompil akan dilakukan sekitar Maret atau April.
"Kami sedang kaji kapan akan dilakukan, agar nanti pas penyelenggaran menjadi menarik untuk wisatawan," katanya.
Salah seorang petani durian, Sunardi mengungkapkan awalnya pohon durian berbunga namun saat perkembangannya buah tersebut rontok.
"Sebenaranya bakal buahnya banyak, tetapi rontok," ucapnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kenapa Belakangan Cuaca Terasa Sangat Panas? Kenali Apa Itu Kulminasi Matahari
-
6 Rekomendasi Skincare Whitening Terbaik untuk Mencerahkan Wajah
-
Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
-
Gaya Hidup Sehat dan Ramah Bumi, Tren Baru yang Kian Dekat dengan Anak Muda
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda