Suara.com - Kota Jepara selama ini dikenal sebagai salah satu pusat kerajinan ukiran kayu yang begitu populer, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Berbagai cara pun dilakukan untuk melestarikan sebuah warisan budaya ini. Salah satunya dengan mengaplikasikan motif ukiran kayu Jepara ke dalam sebuah kain batik.
Inilah salah satu keunikan dan daya tarik yang dimiliki oleh batik khas Jepara yang tak dimiliki oleh daerah lain. Batik ini, menurut Suyanti, salah satu pengrajin batik asal Jepara, memang mengadopsi motif ukiran kayu Jepara yang sudah ada dan melegenda.
"Motif ukir Jepara itu terdiri dari sulur-sulur dedaunan dan buah. Kalau sulurnya diambil dari daun lung-lungan merambat. Ujung daunnya runcing. Buahnya dari buah buni, zaman dulu sering dibuat rujak bebek. Pohonnya masih ada sampai sekarang di Kabupaten Jepara," jelas pengrajin yang sudah mendalami batik Jepara sejak 2004, saat ditemui di Pameran Warisan 2016, di JCC, Minggu (28/8/2016).
Sebenarnya, kata Suyanti, batik Jepara pada masa R.A kartini lebih menggunakan motif-motif dari Kerajaan Mataram, yang mirip dengan motif batik Solo dan Jogja.
Karena sempat tenggelam cukup lama, pada 2004, ia mengadakan sebuah penggalian dan pendalaman batik Jepara dan mendirikan sebuah brand sendiri hingga sekrang dengan motif-motif ukir kayu khas Jepara. Brand batiknya itu, kata Suyanti, bernama Naga Para, Nalendra Gallery Batik Jepara.
Beberapa motif seperti Lung Kantil, Tumpal Kupu Kuwi, Kopi Pecah, Elung Bumi Kartini hingga Elung Bimo Kurdo dibuat untuk membedakan batik Jepara di zaman R.A Kartini dulu dengan masa sekarang.
"Saya pertama kali yang mendalami motif ukiran kayu khas Jepara. Tujuannya karena ingin mempertahankan budaya lokal di tempat saya sendiri. Saya tidak buat toko lain di luar Jepara, agar orang bisa datang ke Jepara langsung kalau mau beli," ungkapnya.
Batik-batik dengan aneka warna ini dibuat di atas material katun murni dengan harga berkisar antara Rp250 ribu - Rp7 juta. Tertarik memilikinya? Anda yang tak sempat mengunjungi Pameran Batik Warisan 2016, dapat mengunjungi workshop sekaligus butiknya di Jalan Mangun Sarkoro No. 54, Jepara.
Berita Terkait
-
ViaVia Jogja Rayakan Tiga Dekade, Hadirkan Pameran Seni Reuni 60 Seniman
-
Pameran Fotografi Cetak Tua Aphic Week 2025 Kembali Digelar Mahasiswa ISI Yogyakarta
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Calon Penumpang Disuguhi Pameran Haluan Merah Putih di Stasiun Tanah Abang
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ramalan Shio Besok 22 Desember 2025, Siapa yang Paling Hoki di Awal Pekan?
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?