Suara.com - Lembaga konservasi "ex-situ" (di luar habitat alami) Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, mencatat prestasi dengan menetasnya sebanyak 14 telur komodo (Varanus komodoensis) untuk pertama kali.
"Ini sekaligus kami persembahkan sebagai hadiah ulang tahun (HUT) Taman Nasional (TN) Komodo yang hari ini berusia 37 tahun dan juga untuk masyarakat Indonesia," kata Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Drs Jansen Manansang, Msc kepada Antara di Bogor, Jawa Barat, Senin malam (6/3/2017).
Didampingi Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo, ia mengharapkan, dengan kelahiran komodo itu menjadi pemicu semua elemen masyarakat di Indonesia selalu ikut aktif berperan dalam upaya-upaya konservasi alam.
"Kelahiran komodo ini juga merupakan prestasi yang membanggakan bagi TSI di bidang konservasi satwa," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara "Mega Biodiversity" dengan kekayaan flora dan fauna.
Salah satu di antaranya merupakan satwa endemik atau satwa yang keberadaannya hanya di Indonesia, yakni komodo (Varanus komodoensis). Satwa endemik asal Pulau Komodo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini merupakan "kadal purba raksasa" yang sudah hidup sejak 40 juta tahun yang lalu.
Komodo merupakan salah satu koleksi Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, yang dilindungi oleh Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dan Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa, serta Appendix I Konvensi Perdagangan Internasional Tumbuhan dan Satwa Liar Spesies Terancam (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora/CITES).
Saat ini, kata Yulius, komodo berstatus "Vulnerable" (rentan), sebuah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang.
Status itu diberikan dalam bentuk "daftar merah" oleh badan dunia untuk perlindungan alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN).
Baca Juga: 5 Seleb Ganteng Indonesia Bergaya Ala Pangeran Arab
Jansen Manansang menambahkan bahwa pada 17 Agustus 2016, komodo yang berada di kandang pamer (exhibit) TSI Bogor menelurkan 26 butir telur, hasil perkawinan indukan Rangga (jantan) dan Rinca (betina).
Kemudian, dalam perkembangannya telur-telur ini mulai menetas sebanyak 11 ekor pada Kamis (2/3) 2017 sekitar pukul 14.00 WIB.
Lalu, bertambah lagi tiga ekor sehingga jumlah totalnya menjadi 14 ekor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal
-
7 Moisturizer Terbaik untuk Flek Hitam Usia 60 Tahun ke Atas
-
5 Sheet Mask yang Instan Mencerahkan Wajah, Cocok Dipakai Sebelum Natal