Suara.com - Jika Anda sedang berjuang menurunkan berat badan, cobalah trik diet delapan jam. Sarapan pukul 10.00, makan siang pukul 13:00, dan makan terakhir pada pukul 18:00. Cara ini "ramah" untuk menurunkan berat badan.
Jumlah kalori, atau bahkan lemak yang dikonsumsi, tidak penting dalam diet ini. Hal yang menjadi masalah adalah mengonsumsi makanan selama 16 jam setiap hari yang merupakan salah satu alasan utama gagal diet.
Aspek fisiologis dari argumen ini adalah bahwa periode makan yang berkepanjangan, di mana makanan tidak hanya dikonsumsi relatif sering, setiap beberapa jam dan berjam-jam dalam sehari, berarti semakin banyak insulin (hormon yang mengendalikan kadar glukosa darah).
Tingkat insulin yang tinggi dari waktu ke waktu mendorong peradangan, dan penyimpanan lemak dalam tubuh. Kelaparan cenderung tidak dialami, karena kita tidak pernah benar-benar membiarkan diri benar-benar lapar dan lemak lebih cenderung disimpan di hati.
Studi tentang hewan mendukung pendekatan ini dalam hal penurunan berat badan, dan kontrol hormon.
Dalam beberapa studi pendahuluan, tikus diberi akses gratis ke makanan berlemak tinggi namun hanya untuk jangka waktu yang relatif singkat. Berat tikus tersebut kemudian berkurang, dan tidak memiliki masalah dengan kadar kolesterol, kadar glukosa darah atau pembengkakan di hati.
Di sisi lain, tikus yang diberi akses bebas makanan pada periode 24 jam bertambah berat badan, mengembangkan kolesterol tinggi dan glukosa darah tinggi serta gangguan kontrol motorik.
Dalam kehidupan nyata sekalipun, ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan berjam-jam. Lingkungan tempat kita tinggal juga mendorong konsumsi makanan terus-menerus, tanpa memerhatikan kelaparan atau waktu makan.
Dengan demikian, agar diet delapan jam efektif, Anda perlu mengonsumsi makanan yang cukup banyak di siang hari sehingga Anda tidak akan mengalami kelaparan. Demikian seperti dilansir dari Zeenews.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun