Suara.com - Banyak orang memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok, tetapi sebuah studi yang difokuskan pada profesi jurnalis menemukan hasil yang cukup menarik.
Sekelompok peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat telah mengungkapkan, meski minum dan merokok dapat membuat otak seorang jurnalis bekerja lebih rendah, kecintaan serta gairah pada pekerjaan yang ditekuni membuat mereka tetap memiliki ketekunan dan kewarasan secara mental.
"Otak para jurnalis dibandingkan dengan grup lain menunjukkan fungsi eksekutif yang lebih rendah. Kemampuan otak untuk mengatur emosi, menekan bias, beralih antara tugas, memecahkan masalah yang kompleks dan berpikir secara fleksibel dan kreatif," ungkap salah satu profesor dari MIT, Tara Swart.
Tara Swart melakukan tes kepada 31 grup berisi jurnalis untuk menjawab beberapa rangkaian tes, dan pertanyaan. Peserta diminta untuk melakukan tes darah, memakai monitor variabilitas denyut jantung, menjawab kuesioner profil otak dan mencatat kebiasaan makan dan minum mereka.
Periset menemukan, fungsi otak jurnalis tertinggi beroperasi pada tingkat yang lebih rendah daripada populasi rata-rata. Hal ini didorong oleh sejumlah faktor termasuk tingginya tingkat konsumsi alkohol, gula dan kafein (41 persen jurnalis meminum 18 atau lebih unit alkohol selama sepekan).
Periset juga menemukan, dehidrasi memengaruhi fungsi otak para jurnalis, karena kurang dari lima persen wartawan minum air dengan kadar cukup.
Tugas seorang jurnalis lebih sering daripada tidak dalam menghadapi tekanan. Tapi anehnya, hal itu tidak memengaruhi para jurnalis.
Kemampuan mereka untuk bertahan dan bangkit kembali dari kesulitan dalam jangka panjang lebih kuat dari sebelumnya, karena para jurnalis percaya bahwa pekerjaan mereka memiliki makna dan tujuan, memberi mereka keunggulan atas profesi lain dengan membantu mereka mengatasi pekerjaan bertekanan tinggi, dan meningkatkan ketahanan mental mereka.
Studi serupa dilakukan pada kelompok bankir, eksekutif telekomunikasi dan wiraswasta. Hasilnya, para peneliti menunjukkan bahwa mereka kurang mampu mengatasi tekanan daripada para jurnalis.
"Sangat menyenangkan melihat peran yang dimainkan oleh maksud dan tujuan dalam mencapai ketahanan mental. Masih banyak lagi yang dapat dilakukan jurnalis untuk mencapai kinerja puncak - menerapkan beberapa perubahan yang sangat sederhana untuk membantu otak mereka tampil lebih baik lagi," kata Swart.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terpesona Talenta Generasi Muda, Addie MS Gaet Cicit WR Supratman Dalam Konser Simfoni
-
Tren Baru Asuransi: Program Loyalitas Jadi Daya Tarik, Tawarkan Medical Check-up Gratis
-
Rahasia Cari Tiket Pesawat Murah: Trik Jitu Menggunakan Google Flights
-
6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
-
10 Produk Makeup Musim Semi 2025 yang Akan Mengubah Riasan Anda
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif