Momen paling menggembirakan dan dinantikan oleh anak-anak sekolah adalah masa perayaan kelulusan atau wisuda sekolah. Suasana haru, riang, dan gembira melalui prosesi wisuda sebagai ajang perpisahan/pelepasan siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Suasana seperti itulah, salah satunya terjadi di SDN 3 Polowijen, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (22/5/2017).
Kepala sekolah SDN 3 Polowijen Dra. Endang Tripuji dalam pidatonya menitipkan pesan kepada anak-anak dan wali murid yang hadir mendampingi agar tetaplah semangat belajar meraih prestasi tinggi dan mengembangkan seni budaya untuk membangun karakter pribadi berbudi pekerti luhur. "Itulah sejatinya pencapaian prestasi belajar dan pendidikan," terang Endang.
Ditegaskan Endang, sebagai warga Polowijen patutlah berbangga dengan kekayaan sejarah seni tradisi dan kebudayaan, bahwa Polowijen itu dulu sebagai daerah otonom atau desa perdikan yang disebut Sima atau Swatantra Panawidyan karena ada Mandala Mahayana Mpu Purwa yang tidak lain adalah ayahnya Ken Dedes.
"Swatantra Panawidyan kala itu sebagai pusat pendidikan dan penyebaran keagamaan pada abad X kerajaan Kanjuruhan," katanya.
Endang menambahkan, Polowijen juga menjadi pusat kesenian dan kebudayaan karena topeng Malang yang menjadi icon daerah Malang penemu dan yang penciptanya adalah Ki Tjondro Suwono atau Buyut Reni yang tidak lain adalah orang asli Polowijen.
"Oleh karena itu siswa-siswa Polowijen harus maju dan berprestasi dalam bidang pendidikan dan kebudayaan," tandasnya.
Panggung hiburan wisuda SDN 3 Polowijen dipentaskan beberapa tarian topeng oleh siswa-siswa setempat, diantaranya Tari Topeng Grebeg Jowo, Grebeg Sabrang, Bapang, dan Gunungsari, serta tari-tari kreasi lain seperti Tari Merak, Jaran Kore, Khuntul, Dor-Dor, Onclang dan Gagak.
Guru tari SDN 3 Polowijen, Santi Peni Prasetyo menuturkan, tampilnya beberapa tarian topeng Malang semangatnya ingin menularkan secara positif 'virus' tari Topeng Malang kepada siswa-siswa SD di Polowijen.
Baca Juga: HMJ Akuntansi FE UWG Tawarkan Akuntasi Topeng di Polowijen
"Virus tari Topeng Malang harus terus menerus ditularkan agar tujuan membangun kesadaran masyarakat bahwa Polowijen memiliki sejarah besar terwujud," kata Santi.
Santi mengatakan, proses latihan tari Topeng Malang juga berkat kerjasama dengan Kampung Budaya Polowijen yang rutin menggelar latihan tari sehingga siswa-siswanya sudah bisa menampilkan tarian Topeng Malang.
"Berkat kerja keras dalam latihan, siswa-siswa kami menjuarai lomba tari Topeng Malang di berbagai event lokal. Ini bekal kami untuk semakin memperluas menularkan virus tari Topeng Malang," pungkasnya.
Berita Terkait
-
HMJ Akuntansi FE UWG Tawarkan Akuntasi Topeng di Polowijen
-
Tingkatkan Ekonomi, Digagas Koperasi Batik di Polowijen
-
Rayakan Harkitnas, KBP Pentaskan Tari Topeng Grebeg Sabrang
-
Pendiri Kampung Budaya Polowijen Ajak Anak Belajar Tari Topeng
-
Kampung Budaya Polowijen Jadikan Batik Momen Kebangkitan Nasional
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ramalan Shio Besok 22 Desember 2025, Siapa yang Paling Hoki di Awal Pekan?
-
5 Ide Kejutan dan Hadiah untuk Hari Ibu meski Merantau: Bermakna serta Penuh Cinta
-
5 Zodiak Diprediksi Banjir Rezeki di Tahun 2026, Keuangan Makin Lancar!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Cetak Sejarah di SEA Games 2025, Ini Sosok di Balik Prestasi Atlet Triathlon DKI
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Bolehkah Niat Puasa Rajab Sekaligus Puasa Senin Kamis Digabung? Cek Dulu Hukumnya
-
5 Pilihan Bedak Padat dengan Kandungan Niacinamide, Waterproof Tahan Lama
-
20 Kata-Kata Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Ungkapan Cinta Tak Terbatas untuk Ibu
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?