Suara.com - Keluhan nyeri pinggang tak semata-mata penyakit orang tua. Kini, banyak orang muda yang sudah memiliki keluhan nyeri pinggang hingga bahu. Padahal jika ditelisik lebih lanjut, tidak ada riwayat mengangkat benda berat atau terlalu lama menggunakan komputer.
Kira-kira mengapa hal ini bisa terjadi? Disampaikan Riena Tambunan selaku guide analisis team dari merek sepatu PUMA, keluhan nyeri pinggang bisa disebabkan dari pemilihan sepatu yang salah.
Ia menjelaskan, kaki merupakan bagian yang menopang tubuh secara keseluruhan. Ketika seseorang menggunakan sepatu yang tak tepat, maka pengaruhnya bisa dirasakan bagian tubuh lain termasuk pinggang dan bahu.
"Beli sepatu yang tepat itu investasi terbaik dalam hidup. Jadi jangan asal beli sepatu, harus sesuai kebutuhan," ujar dia pada peluncuran PUMA Netfit di Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Sesuai kebutuhan yang dimaksud Reina adalah aktivitas yang biasa dijalani sehari-hari, seperti penggunaan untuk lari jarak panjang, jarak pendek, aerobik atau futsal. Menurut dia, pemakaian sepatu yang tak sesuai kebutuhan dapat menciderai diri sendiri.
"Sepatu kan nggak cuman menopang bawah kaki, tapi juga dari bahu, pinggang sampai kaki. Sepatu yang salah bisa membuat tumpuan jadi nggak nyaman, engkel goyang dan menyebabkan nyeri pinggang serta cepat pegal di bagian tubuh lain," tambah dia.
Menurutnya, jenis dan bentuk kaki setiap orang bervariasi mulai dari normal, lebar, cekung hingga landai. Keseluruhan bentuk dan jenis ini memerlukan sepatu yang sesuai sehingga dapat mendukung performa dalam beraktivitas.
Untuk itu PUMA, menciptakan teknologi 'Ignite Netfit' yang berfungsi meningkatkan kesesuaian antara bentuk kaki dan sepatu, dengan menggabungkan material jaring berkualitas dengan bahan dasar form-fitting.
"Pengguna memiliki kontrol dan fleksibilitas penuh dalam menyesuaikan bentuk kaki dengan ikatan tali sepatu. Ada lima ikatan yang berbeda untuk membantu pengguna mendapatkan kesuaian jenis kaki dengan sepatu," tambah Fajar Nugraha selaku Senior Executive Marketing.
Baca Juga: Ini Alasan Masih Muda Sering Nyeri Pinggang
Lima sistem pengikat ini mencakup, standard lacing untuk pelari yang membutuhkan dukungan minimal, stability lacing bagi pelari yang membutuhkan dukungan keseimbangan tubuh, wide foot lacing untuk pengguna berkaki lebar, narrow foot lacing untuk pelari dengan kaki kecil dan heel support lacing untuk pelari yang memilih komposisi ketat di bagian tumit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Busana Olahraga Modest: Tren yang Bikin Perempuan Makin Berani Bergerak
-
5 Rekomendasi Pelembap Sariayu untuk Ibu Rumah Tangga
-
5 Sepatu Lokal Carbon Plate Pesaing Nike dan Adidas, Mulai Rp300 Ribuan
-
5 Rekomendasi Paket Wisata Banyuwangi: Open Trip Snorkeling atau Naik Gunung
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
-
7 Rekomendasi Tumbler Rosca yang Murah, Lucu dan Menggemaskan
-
5 Paket Open Trip Jogja untuk Liburan Akhir Tahun, Mulai Rp200 Ribuan
-
Karier PR Zaman Now: Bukan Hanya Pintar Bicara, tapi Melek Data
-
Kamu Termasuk? Ini 3 Zodiak Paling Beruntung di Minggu Pertama Desember 2025
-
5 Sepatu Lari dengan Fitur Waterproof Cocok untuk Musim Hujan