Suara.com - Dian Pelangi, salah seorang desainer busana muslim yang membawa penuh warna baik di Indonesia maupun mancanegara. Kiprah perempuan kelahiran Palembang, tanggal 14 Januari 1991 ini di industri fesyen mampu memberikan inspirasi dengan memadukan banyak warna pada karya desainnya.
Dikenal sebagai desainer multitalenta, Dian terinspirasi pelangi yang begitu kaya warna dan selalu berusaha menggali kekayaan budaya Indonesia, mulai dari tie dye yang cerah, songket yang indah, batik yang mewah, sampai tenun yang memesona.
Anggota termuda Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI) ini menerbitkan sebuah buku yang berisi kumpulan "street style" para muslimah yang ditemuinya di negara-negara yang dikunjunginya. Itu diwujudkan saat Dian memamerkan rancangannya di perhelatan internasional New York Fashion Week (NYFW) 2017, beberapa waktu lalu.
"Temanya aurelis, terinspirasi Kota New York, dari buku 'humans of New York' banyak memperlihatkan Kota New York kayak apa. Di situ banyak menceritakan karakter-karakter orang New York seperti apa, ada karakter melankolis, sanguin, koleris sampai pelukis. Itu aku transfer jadi sebuah koleksi temanya aurealis. Mulai dari pemilihan warnanya juga beragam, ada kuning, ada hijau central park-nya, merah dari traffic light-nya, jadi benar-benar memperlihatkan hingar bingar New York. Detailnya juga berupa payet kayu, terinspirasi benar-benar New York," kata Dian kepada Suara.com, belum lama ini.
Tampil di ajang internasional, pemilik nama Dian Pelangi adalah Dian Wahyu Utami itu memanfaatkan momen tersebut untuk memperkenalkan Indonesia ke luar. Karena itu, Dian pun memilih kain tenun saat memamerkan koleksinya di NYFW 2017.
"Pakai tenun. Saya selalu pakai kain Indonesia, kayak songket, tenun, batik, tetap ada. Karena memang mepet jadi pakai bahan yang ada, soalnya ada beberapa motif aku bikin dari awal. Tenun dipakai karena aku lihat di sana koleksinya untuk Fall/Winter, jadi lebih banyak menggunakan model-model yang cenderung tebal biar bisa digunakan untuk suhu udara di New York. Karena kan sudah masuk di sana marketnya di sana, disesuaikan di sana cocok di sana," ungkapnya.
Tak hanya sekali memakai kain tradisional Indonesia, Brand Ambassador Wardah itupun kerap memanfaatkan kain dari berbagai daerah Tanah Air lainnya.
"Aku memang selalu berpatok pada kain-kain tradisional yang kontemporer. Banyak juga pakai kain lain, kayak Batik bukan motif Pekalongan atau Cirebon, tapi batik kontemporer, batik karya aku sendiri. Karena batik kan teknik, kalau Pekalongan motifnya, batik Afrika pun ada. Tenun juga, tenun teknik menenun, bukan motif," jelasnya.
Baca Juga: Dian Pelangi Sudah Pakai Kosmetik Ini Sebelum Jadi Ikonnya
Meski kini telah sukses go international, bukan berarti Dian tak memiliki beban. Mantan istri Tito Haris Prasetyo itu sempat merasa terbebani membawa nama Indonesia ke kancah internasional.
"Sebenarnya agak-agak jadi beban juga, aku harus bisa memberikan yang bagus, membawa nama Indonesia, modest busana muslim, di negara kontroversi, sempat mundurlah. Tapi tetap harus jalani," tutup Dian seraya mengungkapkan setelah NYFW tampil di Paris Fashion Week, JFW dan Singapore Fashion Week.
Sekadar diketahui, Dian Pelangi pernah duduk di bangku SMP Insan Kamil, Ponpes Al-Ihya Bogor dan SMK 1 Pekalongan. Dian lulus dari Ecole Superieure des Arts et Techniques de la Mode (ESMOD) tahun 2008. Ia mengambil kursus Bahasa Arab pada tahun 2010 di Lessanul Arab, Kairo, Mesir.
Dian yang juga anggota APPMI merupakan satu di antara perancang busana kelas atas di Indonesia, dan desainer utama Dian Pelangi Company, perusahaan busana muslim terkemuka di Indonesia. Ia mampu memberikan inspirasi yang menarik dengan memadukan banyak warna pada karya desainnya, baik di Indonesia maupun mancanegara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Apa Saja Amalan Selama Bulan Rajab? Ini Kata Buya Yahya
-
4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
-
5 Sunscreen Mengandung Antioksidan untuk Usia 60-an, Rahasia Awet Muda
-
Mahasiswa Perlu Kompetensi Lintas Budaya, Prasmul-Canterbury Jawab Lewat Experiential Learning
-
5 Lipstik untuk Usia 40-an, Wajah Segar dan Terlihat Lebih Muda
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!