Suara.com - Stereotipe bahwa profesi peneliti lebih tepat disandang para kaum Adam tampaknya masih melekat di Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah perempuan peneliti di Indonesia yang masih sangat rendah dibandingkan dengan laki-laki peneliti.
Ir. Ira Nurhayati Djarot, M.Sc, Ph.D, Direktur Sistem Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti mengatakan bahwa jumlah peneliti yang tergabung di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia per Oktober 2017 masih didominasi laki-laki yakni 5636 peneliti dan perempuan peneliti yang baru mencapai 4006 orang.
Padahal menurut dia, jika dilihat dari pencapaian pendidikan di tingkat perguruan tinggi S1, jumlah mahasiswi lebih banyak dibandingkan mahasiswa. Namun ketika menapaki jenjang pendidikan S3, jumlah mahasiswi tersalip dengan jumlah mahasiswa.
"Sebenarnya sudah bagus karena yang masuk ke perguruan tinggi lebih banyak perempuan. Tapi begitu naik jenjang ke-S3 untuk peneliti jumlahnya masih lebih banyak yang perempuan. Ini yang kita dorong agar para lembaga dan kementerian memberikan beasiswa agar jumlah perempuan peneliti semakin meningkat," ujar dia dalam acara L'Oreal UNESCO for Women In Science 2017, Kamis (9/11/2017).
Dalam kesempatan yang sama Ketua Harian KNIU Kemdikbud, Prof. Dr. Arief Rachman mengakui bahwa jumlah peneliti per satu juga populasi di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara tetangga. Malaysia misalnya, jumlah peneliti di negara mereka mencapai 7000 orang per satu juta penduduk, diikuti Singapura di angka 2.590. Sementara itu, Indonesia hanya berada di angka 1.071 peneliti per satu juta penduduk.
"Jumlah peneliti di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Indonesia harus mengejar ketertinggalan tersebut," tambah dia.
Meski demikian Arief menyebut bahwa program pengarusutamakan gender dalam dunia perempuan sebetulnya mengalami perkembangan signifikan.
"Dominasi laki-laki di penelitian sebetulnya sudah mampu dikalahkan perempuan. Tetapi, yang masih sangat mengganggu, pemahaman bahwa perempuan di rumah tangga saja dan itu terjadi di kalangan masyarakat yang belum terlalu maju" kata dia.
Untuk mendorong perempuan peneliti di Indonesia menghasilkan karya yang dapat mengubah masa depan dunia, L'Oreal-UNESCO for Women In Science kembali memberikan penghargaan pada empat perempuan peneliti brilian dengan karyanya yang dapat mengubah masa depan dunia medis di Indonesia.
Para perempuan peneliti dapat membantu memperbaiki teknik deteksi dini penyakit mematikan, menurunkan biaya pengobatan, mengembangkan prosedur medis yang aman guna peningkatan kualitas hidup. Tentu ini menjadi penting, melihat bagaimana hal tersebut dapat membawa perubahan untuk negara ini.
"Apa yang mereka lakukan bukan hanya bermanfaat untuk kehidupan pribadinya, tapi juga kehidupan banyak orang. Oleh karena itu, melalui penghargaan L’ORÉAL – UNESCO For Women in Science National Fellowship Awards 2017, kami ingin mendukung perempuan dalam sains karena kontribusi besar mereka tidak boleh diabaikan," ungkap Umesh Phadke, Presiden Direktur L'Oreal Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
10 Sunscreen Lokal Terbaik dengan Formula Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas
-
Dari PayTren hingga Fatihah Berbayar, Ini 4 Kontroversi Ustaz Yusuf Mansur yang Gemparkan Publik
-
7 Sepatu Sneakers Kekinian yang Stylish dan Nyaman Buat Jalan Seharian, Mulai Rp400 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Niacinamide Terbaik di Indomaret untuk Mencerahkan Wajah
-
Doa Dibayar Donasi? Ustaz Yusuf Mansur Disorot Usai Live PayTren Picu Polemik Publik
-
5 Rekomendasi Novel Karya Laszlo Krasznahorkai: Peraih Nobel Sastra 2025
-
7 Rekomendasi Nasi Rames Murah Rp10 Ribu di Jogja: Menu, Lokasi, Jam Buka
-
4 Rekomendasi Sunscreen untuk Atasi Keriput Usia 50 Tahun, Harga di Bawah Rp50 Ribu
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
7 Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah di Indomaret, Segar dan Elegan