Suara.com - Pencemaran lingkungan sering tidak terlihat, namun ada di sekitar kita sepanjang waktu dan pengaruhnya bisa sangat buruk jika berkepanjangan. Pencemaran lingkungan dapat membahayakan kesehatan manusia seperti menimbulkan kerusakan organ, masalah pernapasan, kanker, dan gangguan kelenjar yang menghasilkan hormon.
Dengan aktivitas Gunung Agung saat ini, masyarakat di sekitarnya mungkin menghadapi masalah abu vulkanik dan komplikasi kesehatan.
Menjaga sistem kekebalan tubuh Anda dan memberi tubuh Anda anti-oksidan serta nutrisi pendukung pernapasan dapat membantu mengurangi bahaya dan melindungi kesehatan Anda dalam minggu-minggu atau bulan setelah letusan terjadi.
Apakah masalah kesehatan yang akan dialami setelah Gunung Agung meletus?
• 'Tephra' atau abu vulkanik adalah istilah umum untuk partikel yang dihasilkan saat gas terlarut berkembang dalam magma vulkanik dan menyebabkan ledakan. Abu ini bisa membentuk awan yang terlihat seperti awan biasa, namun beracun saat dihirup.
• Semua jenis bahan kimia, logam berat dan racun dapat terkandung di dalam tephra, menyebabkan iritasi hidung atau tenggorokan, pilek, batuk, sesak napas, dan iritasi saluran pernapasan.
• Karsinogen seperti kadmium dari udara yang tercemar, air yang tercemar, reruntuhan, dan tanah bisa menimbulkan kanker (kanker paru-paru) dan dapat menyebabkan masalah konsentrasi atau memori, masalah kulit kering dan tekanan darah.
• Kulit menderita penuaan dini dari udara yang tercemar racun lingkungan. Racun menumpuk dan menyebabkan kekeringan, kemerahan, jerawat, iritasi dan gangguan terhadap keseimbangan minyak alami.
Cara untuk detoksifikasi, menjaga imunitas, dan menciptakan toksin
Baca Juga: Ini Dia Khasiat Detoks Lemon di Pagi Hari
• Untuk melindungi diri Anda dari abu vulkanik, kenakan masker debu yang melindungi dari partikel kecil, kaca mata, dan pakaian yang sebaik mungkin bisa melindungi kulit.
• Hindari mengemudi atau berada di luar dalam kondisi hujan lebat.
• Ketumbar adalah chelator alami yang membantu membawa logam berat keluar dari tubuh.
• Kacang Brasil mengembalikan selenium antioksidan (yang bisa hilang saat khelasi).
• Asam amino dalam telur dan protein hewani berkualitas tinggi mendukung detoksifikasi hati.
• Arang aktif mengikat racun dan membawa mereka keluar dari tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow