Jika memasuki tahun 2015, kamu berniat untuk menyehatkan sistem pencernaan dengan melakukan detoksifikasi. Maka itu adalah kabar baik. Tetapi bagaimana memulai dan melakukannya, berikut beberapa langkah yang perlu kamu lakukan.
1. Sebelum melakukan detoksifikasi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter pribadi atau ahali kesehatan profesional untuk memastikan tubuh kamu siap untuk mengatasi hal ini.
2. Jangan mengonsumsi makanan yang sulit dicerna. karena tujuan utam adari detoksifikasi adalah meringankan kerja hati, ginjal dan sistem pencernaan. dan cara yang bisa dilakukan untuk itu adalah dengan menghindari makanan yang sulit dicerna. "Hindari makanan olahan dan makanan yang mengandung bahan pengawet, bahan pewarna dan bahan kimia lainnya. Kafein, alkohol, gula dan gluten juga harus dihindari," ujar Lee Holmes, ahli gizi yang menulis buku "Supercharged Food". Ia juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi gluten, gandum, ragi dan susu.
3. Detoksifikasi tidak berarti menahan lapar, tetapi mendorong untuk mengonsumsi makanan sehat dan segar seperti buah, sayuran, ikan, telur, kacang-kacangan dan biji-bijian. "Diet makanan utuh yang lezat memungkinkan Anda untuk tetap merasa puas sementara masih mendukung tubuh untuk membersihkan dan menyembuhkan," kata Alex Jamieson, penulis The Great American Detox Diet.
4. Perbanyak minum air putih. Cukup mengonsumsi air putih akan membantu melarutkan racun dalam tubuh sekaligus meringankan kerja sistem pencernaan. Holmes juga menyarankan untuk memulai hari dengan air jeruk hangat.
"Ini akan merangsang tubuh melepas enzim yang dapat membersihkan saluran pencernaan, membersihkan tubuh dari racun dan membersihkan hati," ujarnya.
Suara.com - 5. Jangan kaget dengan reaksi tubuh. Pada awalnya detoksifikasi bisa memnyebabkan pusing, sakit kepala, masalah dan kelelahan. "Anda mungkin mengalami hal buruk sebelumnya, tetapi kabar baiknya adalah bahwa tubuh Anda membersihkan diri dari racun yang akan mencapai keseimbangan sempurna," ujar Kimberly Snyder, ahli gizi dan penulis The Beauty Detox Solutions. Jika memang tubuh terlalu bermasalah, cobalah memperkenalkan suplemen serat.
6. Hindari kerja berat. Saat melakukan detoksifikasi bukan saat yang tepat untuk melakukan olahraga ataupun kerja berat. "Saat detoksifikasi tubuh tidak memiliki cukup energi untuk olahraga berat, sehingga jika memaksakan tubuh akan terasa lelah, pusing dan gangguan lainnya," ujar Cynthia Sass. Ia menyarankan untuk mempertahankan kebugaran lebih baik melakukan yoga atau olahraga ringan lainnya.
7. Biasanya proses detoksifikasi akan berlangsung antara dua hingga lima hari, tetapi tak ada aturan ketat tentang hal itu. "Setiap orang memulai dari titik yang berbeda, dan tubuh mereka juga akan bereaksi secara berbeda. Jadi dengarkan suara tubuh Anda," ujar Snyder.(bodyandsoul.com.au)
Berita Terkait
-
Novel Luka Perempuan Asap: Cerita tentang Perempuan dan Alam yang Tersakiti
-
Perempuan Berdaya, Masyarakat Maju: FEB UI Selenggarakan Pelatihan di RW 11 Manggarai
-
Nggak Ribet Kok! Ini 6 Cara Simpel yang Bikin Perempuan Merasa Sangat Dicintai
-
Puan Bisa Festival 2025: Perempuan Muda Bangun Perubahan Sosial Lewat Wira Nita Camp
-
Profil Sanae Takaichi, Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang yang Dijuluki Wanita Besi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan