Suara.com - Jelang Imlek, Anda yang ingin merasakan kemeriahan tahun baru masyarakat Tionghoa tersebut bisa mengunjungi kawasan Pecinan Glodok dan Petak Sembilan, di Jakarta Barat.
Selain bisa melihat ragam pernak pernik Imlek yang khas, Anda juga harus mencicipi lezatnya kudapan di beberapa restoran yang bahkan sudah melegenda. Ya, kawasan padat ini, sejak dulu memang sudah dikenal sebagai surganya para pecinta kuliner.
Kali ini, Komunitas Jakarta Food Travel (JFT) mengajak suara.com untuk menyambangi tiga restoran legendaris yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda.
"Dalam food tour, biasanya kami memang sengaja mengajak peserta untuk blusukan dan berjalan kaki. Tujuannya untuk mengeksplor berbagai kuliner dan juga budayanya," jelas Ira Lathief, salah satu pendiri JFT dan pemandu tur pada siang itu.
Nah, penasaran restoran atau kedai legendaris apa saja yang suara.com kunjungi JFT? Yuk ikuti lebih lanjut.
1. Pantjoran Tea House
Tepat di tepi jalan Glodok, Anda akan melihat sebuah bangunan kuno yang menarik mata. Bangunan yang sudah berdiri sejak 1928 itu tadinya adalah sebuah apotek bernama Chung Hwa. Namun, kini keberadaannya berubah menjadi sebuah restoran yang diberi nama Pantjoran Tea House.
Pada bagian depannya, Anda bisa menemukan delapan teko teh yang disiapkan secara gratis untuk siapapun yang melewati restoran ini. Saat memasuki restoran ini, interior dengan nuansa Tiongkok begitu kental terasa, dengan suasana yang tenang.
Seperti namanya, menu teh menjadi primadona di restoran ini. Ada 12 jenis teh dari China, Jepang, Inggris bahkan Indonesia yang bisa Anda nikmati dalam keadaan panas atau dingin.
Baca Juga: Derita PRT, Mulai dari PHK Hingga Upah dan THR Tak Dibayar
Anda juga bisa mencicipi berbagai menu makanan utama yang bervariasi, seperti Ayam Saus Mandarin, Buncis Sapi Cincang hingga Tahu Lada Garam. Semua hidangan di sini dijual mulai dari Rp25 ribu.
2. Kedai Kopi Es Tak Kie
Bagi pecinta kopi, Kedai Kopi Es Tak Kie pantang dilewatkan. Kedai ini memang berada di pemukiman padat, letaknya yang berada di dalam Gang Gloria tak menyulitkan Anda yang akan mengunjungi tempat ini, karena Kedai Kopi Es Tak Kie sudah cukup populer dan buka sejak 1927.
Awalnya, Tak Kie belumlah berupa kedai kopi seperti sekarang ini, melainkan kedai teh yang cukup dimimati oleh banyak orang. Bahkan dulu, masih terpampang tulisan dalam aksara Han di papan namanya, 'de ji cha atau kedai teh Tak Kie.
Namun, lambat laun kopi mulai mendominasi dan lebih disukai, sehingga sajian teh berangsur tak lagi diminati. Di 1976 generasi ketiga dari Liong Kwie Tjong, yang bernama Ayauw hingga saat ini ialah yang memegang kendali atas Kedai Kopi Es Tak Kie.
Sejak saat itu, ia mencampur beberapa jenis kopi ke dalam satu wadah dan sekarang dikenal dengan “Es Kopi Tak Kie”. Kini kedai menyajikan kopi hitam, kopi susu, es kopi, es kopi susu, dan beberapa kudapan lainnya, seperti Nasi Tim, Bakmi, Bihun, Nasi Campur, hingga Losupan.
Segelas Kopi Es Tak Kie dijual dengan harga Rp17 ribu, sedangkan makanan lain dijual dengan harga Rp20 ribu.
3. Kedai Laksa Lao Hoe
Melintasi gang padat di kawasan Petak Sembilan, Anda mungkin akan melewati sebuah bangunan rumah yang klasik, yang saat ini sudah dijadikan sebagai kedai makan khas peranakan yang dinamakan Lao Hoe.
Interior Tiongkok kuno, dengan jendela hijau kecil berteralis dan beberapa perabot kuno tertata apik di dalamnya, membuat siapapun yang mengunjungi kedai ini terasa nyaman dengan sambutan hangat pemiliknya.
Laksa dan mie belitung adalah dua menu yang paling populer di restoran yang mempunyai arti ‘lanjut usia’ ini. Laksa yang disajikan Lao Hoe punya keistimewaan sendiri dengan kuahnya yang kental dan aroma daun kemangi yang sangat harum. Di Lao Hoe, setiap makanan dibuat tanpa menggunakan penyedap ataupun pengawet.
Selain menjual laksa dan juga mie belitung, adapula beragam masakan lain yang disajikan, mulai ayam goreng, nasi uduk, serta aneka gorengan seperti cempedak, uyan/keladi, combro, pisang, dan singkong. Sedangkan minumannya, ada liang teh dan es jeruk nipis yang sangat segar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Opsi RS Bayi Tabung di Malaysia dan Prakiraan Biayanya
-
Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
Rekrutmen PLN 2025 Kapan Dibuka? Cek Posisi yang Tersedia dan Syarat Lengkapnya
-
Bahlil Duduk di Kursi Ketua Dewan Pembina, Apa Itu Organisasi Pemuda Masjid Dunia?
-
Sunscreen Daviena Apakah Bikin Jerawatan? Intip Kandungan dan Harga Aslinya
-
Besok Hari Kesaktian Pancasila, Anak Sekolah Libur atau Tidak?
-
Media Luar Negeri Ikutan Heboh: Ini 7 Fakta Robohnya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
-
6 Daftar Profesi yang Diragukan Publik, Politisi Urutan Teratas?