Suara.com - Mendirikan pusat anti aging (anti penuaan) dunia di Indonesia, membuat Prof. Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD yakin dan percaya diri jika Indonesia juga mampu bersaing di bidang anti aging dengan luar negeri. Apalagi, menurutnya, Indonesia memiliki tenaga profesional di bidang tersebut yang tak kalah berkualitas dan kompeten.
Dokter yang baru saja mendapatkan gelar professor pertama dunia di bidang kedokteran anti aging di EFHRE International University, Barcelona ini, juga melihat bahwa Indonesia memiliki potensi sebagai salah satu tujuan wisata kesehatan. Karenanya, ia terus berjuang meningkatkan kepercayaan dunia melalui ilmu kedokteran anti aging.
"Jumlah pasien yang datang ke Vinski Tower semakin banyak, 10 lantai semuanya terpakai, dipenuhi oleh para dokter berkualitas, bahkan terkenal di beberapa negara. Perawatan dan teknologi yang kami gunakan pun pertama di Indonesia, salah satunya Advanced Stem Cell," ujarnya dalam acara syukuran gelar profesor dan ulang tahun ke dua Vinski Tower, di Jakarta, Senin (23/7/2018).
Ia menekankan bahwa pusat anti aging yang didirikannya ini tak hanya bisa mengobati pasien, tetapi juga mempelajari dari mana latar belakang penyakit yang dideritanya. Dengan adanya berbagai perawatan dari teknologi terbaru, tempat ini bisa memberikan pencegahan penuaan dini.
Tak hanya soal estetika, tapi juga berbagai penyakit degeneratif yang berhubungan dengan penuaan, seperti jantung, diabetes, stroke dan masih banyak lagi. Meski begitu, dia mengaku, pengobatan anti aging memang memiliki harga yang cukup tinggi karena teknologi yang digunakan untuk meremajakan sel cukup mahal dan obatnya masih harus didatangkan dari luar negeri.
"Memang ini tidak dapat dipatenkan dan tidak dapat diproduksi massal, karena obat-obatnya itu berupa hormon yang kita ambil dari tubuh pasien itu sendiri" ungkap dia.
Dengan semakin majunya bidang anti aging di Indonesia, ia berharap, kini masyarakat Indonesia tidak perlu lagi pergi hingga ke luar negeri untuk menjalani pengobatan anti aging karena fasilitas yang tak kalah dengan negara maju lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Promo Gratis Pajak Tiket Pesawat dan Diskon Hingga 30 Persen untuk Kereta serta Kapal
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande