Suara.com - Konsep kopi konservasi, adalah budidaya tanaman kopi dengan mengutamakan pelestarian atau perlindungan kawasan yang diterapkan para petani.
"Kebiasan konsumen menentukan apa yang terjadi di belakang." Hal tersebut diutarakan oleh petani kopi sekaligus penggiat konservasi lingkungan, Eko Purnomowidi kepada Suara.com.
Bagi Co-Inisiator Kopi Konservasi tersebut, jika kita tak peduli dengan apa yang kita konsumsi, maka kita juga cenderung abai dengan masalah kerusakan lingkungan yang kini semakin mengkhawatirkan.
"Saya percaya pada keajabaian pohon. Saat ancaman longsor, maka ditanam (pohon) randu, tidak jadi longsor," kata lelaki yang sempat tujuh tahun tinggal bersama masyarakat Dayak Iban di Kalimantan Barat tersebut.
Oleh sebab itu, Eko bersama Javara dam PT. GFP Organik mempromosikan budidaya kopi berkelanjutan berbasis masyarakat, yang disebut Kopi Konservasi.
Tujuan dari gerakan itu diantaranya adalah perlindungan dan pelestarian hutan serta konservasi alam, menjaga keberlangsungan kawasan hutan, serta menjaga kualitas kopi di tengah ancaman perubahan iklim yang terus terjadi.
Ada 10 prinsip yang menjadi perhatian dalam gerakan Kopi Konservasi. Diantaranya adalah prinsip sosial, ekosistem, konservasi air serta kesehatan dan keselamatan kerja
"Dalam pikiran kami bukan konservasi yang besar-besar. tetapi 10 prinsip yang sebenarnya sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia,"
Eko juga memiliki konsep perkebunan kopi yang ideal dan ramah lingkungan. Bagi eko, pohon kopi sangat tepat ditanam di hutan dan disela dengan tanaman lain.
Baca Juga: Giovanni Perkuat Argentina, Prediksi Simeone Terbukti
Adanya tanaman lain, kata Eko dapat menghindari produksi embun berlebih yang membuat pohon kopi hanya mampu menyerap 40 persen cahaya matahari.
Dengan begitu, pertumbuhan dan produktivitas kopi akan menjadi lebih baik.
"Pohon pelindung juga penting untuk memberikan perasa manis karena pohon pelindung membuat buah-buahan lebih manis," kata Eko dalam acara EksploRasa Kopi Konservasi di Javara Culture, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu, (7/9/2018).
Event EkploRasa sendiri merupakan agenda tiga hari yang digelar oleh Javara yang mengajak masyarakat untuk mengeksplor rasa, kisah, nilai-nilai dan keahlian yang terkait dengan warisan keanekaragaman hayati pangan dan tradisi pangan di Nusantara.
EkploRasa digelar dari 7 hingga 9 September 2018 . So, Jangan sampai ketinggalan!
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
5 Cushion Anti Aging Rp100 Ribuan, Wajah Tampak Lebih Muda Tanpa Mahal
-
7 Outfit Lari Wanita di Musim Hujan, Cepat Kering dari Kepala sampai Kaki
-
25 Contoh Catatan Wali Kelas Semester Ganjil untuk Rapor Siswa SMP yang Penuh Makna
-
Konsumsi Kopi Berlebih Bisa Berdampak pada Kesehatan Tulang Lansia
-
Terpopuler: Isi Amplop Ijazah Jokowi Terkuak, Firasat Shio Ular Terbukti!
-
6 Sunscreen Anti-Aging yang Cocok untuk Wanita Usia 40an, Hempaskan Kerutan
-
Dari Bisnis ke Pemberdayaan: Kisah Lian Tje Mendorong Perempuan Berani Melangkah Lebih Jauh
-
Kepedulian Lingkungan Berubah Jadi Gaya Hidup, Pasar Karbon Mulai Jadi Perbincangan
-
Apakah Tabir Surya yang Diperkaya Memang Efektif Melawan Sinar UV?
-
Tak Perlu Perawatan Mahal! Ini 9 Rahasia Awet Muda yang Bisa Dilakukan Hari Ini