Suara.com - Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur terkenal dengan lautnya yang indah, bahkan pada 2016 Dive Magazine menempatkan Taman Nasional Komodo (TNK) di posisi atas lokasi terbaik untuk penyelam atau diving di dunia, bersama Raja Ampat, dan Alor.
Tahun 2015, CNN Internasional juga memasukkan Labuan Bajo sebagai tempat snorkeling terbaik kedua dunia setelah Raja Ampat.
Keindahan alam bawah air Labuan Bajo ini sudah pasti menjadi tempat favorit bagi para penyelam dunia untuk menikmatinya. Namun di satu sisi, para penyelam ini juga tak luput dari kondisi dekompresi.
Disampaikan Ahli Terapi Oksigen Hiperbarik Indonesia, Prof dr M Guritno Suryokusumo, yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, penyakit dekompresi adalah suatu kondisi medis ketika akumulasi gas nitrogen yang larut dalam tubuh setelah menyelam membentuk gelembung udara, sehingga menyumbat aliran darah dan sistem saraf.
"Gejala-gejala penyakit dekompresi antara lain mulai dari sakit persendian, sakit kepala, mati rasa, gangguan pernapasan, bahkan hilang kesadaran yang bisa berujung pada kematian bila kondisi tersebut tidak segera ditangani," ujar Prof Guritno.
Ia menambahkan, gejala penyakit dekompresi, baru dapat membaik bila pasien mendapatkan terapi oksigen murni melalui terapi oksigen hiperbarik. Lebih lanjut Ia menuturkan, terapi oksigen hiperbarik adalah salah satu bentuk pengobatan dengan menghirup oksigen murni dalam ruang bertekanan tinggi lebih dari satu Atmosfer Absolut.
Dalam ruang terapi oksigen hiperbarik, tekanan udara meningkat hingga tiga kali lebih tinggi dari tekanan udara normal. Pada kondisi ini, Prof Guritno mengatakan, paru-paru dapat mengumpulkan lebih banyak oksigen murni yang dihirup dibandingkan dalam tekanan udara normal.
"Aliran darah akan membawa oksigen ke seluruh tubuh dan kemudian akan melawan bakteri dan merangsang pelepasan zat yang disebut sel induk, yang selanjutnya akan merangsang penyembuhan, memperbaiki, serta menjaga jaringan tubuh pasien tetap sehat," tambah dia.
Selain untuk pemulihan penyakit dekompresi akibat menyelam, fasilitas Hyperbaric Oxygen Chamber, kata Prof Guritno juga bisa digunakan untuk penyembuhan luka bermasalah terkait penyakit diabetes melitus, patah tulang, gangguan pendengaran, gangguan saraf dan stroke, serta untuk kebugaran dan kecantikan.
Baca Juga: Digigit Ulat Bulu, Ini Pertolongan Pertamanya
Di Labuan Bajo sendiri untuk pertama kalinya, terapi ini bisa didapat di Siloam Hospital Labuan Bajo. Pada Sabtu (13/10/2018), Drs Agustinus Ch Dula, Bupati Kabupaten Manggarai Barat, meresmikan Hyperbaric Oxygen Chamber di Siloam Hospitals Labuan Bajo.
"Dengan adanya fasilitas Hyperbaric Oxygen Chamber di Siloam Hospitals Labuan Bajo, harapan kami adalah para wisatawan, terutama penyuka diving, dapat memanfaatkan fasilitas ini selagi mereka menikmati keindahan alam di Pulau Flores," tambah Dr. Agustinus Ch. Dula.
Dalam kesempatan yang sama, Charles Wonsono, Executive Director Siloam Hospitals Labuan Bajo mengatakan bahwa Hyperbaric Oxygen Chamber di Siloam Hospitals Labuan Bajo dapat memuat maksimal hingga 8 pasien, yang juga dapat memuat tempat tidur pasien.
Dengan begitu, pasien yang memiliki mobilitas terbatas tetap dapat dengan mudah melakukan terapi di dalam chamber.
Guna semakin mendukung pariwisata Labuan Bajo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Siloam Hospitals juga akan bekerja sama dengan DAN Insurance (Divers Alert Network), yakni asosiasi industri scuba diving global terbesar yang menggalakkan keselamatan penyelam melalui penelitian, pendidikan, produk, dan layanan menyelam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Berapa Kekayaan Eks Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis? Anaknya Ditangkap Akibat Curi Sepatu di Masjid
-
Ironis, Anak Eks Wali Kota Cirebon Ditangkap Gegara Curi Sepatu di Masjid Usai Ayah Terjerat Korupsi
-
5 Rekomendasi Parfum untuk Pengantin Wanita yang Tahan Lama Mulai Rp50 Ribuan
-
Kilas Balik Perjalanan Cinta Syifa Hadju, Kini Berlabuh pada El Rumi
-
5 Rekomendasi Moisturizer Penghilang Chicken Skin, Kulit Halus Impian Jadi Kenyataan!
-
Dari Mana Nama 'Tolpit'? Kue Tradisional Bantul yang Kini Jadi Warisan Budaya Takbenda
-
5 Skincare untuk Hilangkan Flek Hitam Usia 50 Tahun ke Atas, Harga Mulai Rp60 Ribuan
-
Panduan Lengkap Cara Mendaftar Global Sumud Flotilla untuk Berlayar ke Gaza
-
Dokter Tifa Ahli Apa? Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
-
5 Fakta Cesium-137 di Cikande, Radiasi Berbahaya Butuh Waktu 30 Tahun untuk Hilang