Suara.com - Nusa Penida, Bali merupakan salah satu kawasan objek wisata yang menjadi banyak tujuan, baik oleh wisatawan asing maupun lokal. Pulau yang terletak di sisi timur Pulau Bali ini menyajikan banyak wisata pantai yang indah, dan jarang diketahui orang.
Bersama media online lainnya, Suara.com ikut dalam acara Media Trip Jelajahi Indonesiamu bersama Pegipegi, akhir pekan lalu. Dalam kesempatan ini, kami mengupas objek wisata di kawasan Raja Lima Bukit Atuh, yang terletak di Nusa Penida bagian timur.
Dari pelabuhan, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam menggunakan mobil untuk mencapai Raja Lima atau Molenteng. Jalan menuju Raja Lima cukup bagus dan hampir 95 persen sudah diaspal.
Namun lebar jalan cukup sempit dan karakter tanah yang berbukit, serta berada di pinggir jurang, sehingga dibutuhkan skill yang cukup baik untuk setiap sopir melintasi jalan tersebut.
Tempat pertama yang kami singgahi adalah Molenteng, Raja Lima. Untuk masuk ke Raja Lima kita harus membayar uang Rp 5 ribu per orang untuk turis lokal dan Rp 10 ribu untuk turis asing. Sedangkan untuk parkir mobil dikenakan tarif Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu untuk sepedamotor.
Sedikit turun dari area parkir, kita sudah langsung disajikan pemandangan yang begitu indah. Gugusan pulau-pulau kecil dari kejauhan dengan air pantai yang sangat biru, begitu memanjakan mata kita. Pemandangan ini mengingatkan kita dengan keindahan alam yang begitu terkenal di Raja Ampat, Papua.
Salah satu spot yang cukup terkenal di Raja Lima adalah rumah pohon. Namun untuk mencapai rumah pohon dibutuhkan stamina yang ekstra. Karena kita harus turun menyusuri tangga dari tebing yang cukup curam, sepanjang sekitar 20 meter.
Meski sedikit curam, namun tangga jalan cukup aman karena di sepanjang tangga dipasang tambang untuk berpegangan.
Baca Juga: Studi : Obesitas Bikin Anak Malas Belajar
Di tengah-tengah tangga menuju rumah pohon, kita bisa berhenti sejenak untuk berfoto-foto. Dari situ terlihat pemandangan Diamond Beach yang cukup indah.
Sekitar 10 menit menuruni tangga, kita bisa beristirahat atau sekadar berfoto-foto dari rumah pohon. Ada tiga rumah pohon yang bisa kita singgahi dan digunakan untuk foto-foto. Juga bisa juga disewa untuk menginap dengan harga sekitar Rp 350 ribu per malam.
Dari rumah pohon, kita juga masih bisa menaiki bukit sekitar 10 meter. Di atasnya masih ada spot untuk berfoto dengan latar pemandangan yang sangat indah. Naik sedikit, tersedia saung bambu untuk kita beristriahat atau sekadar berteduh.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Sunscreen Musim Hujan untuk Main ke Pantai Anti Lengket, Perlindungan Kulit Terbaik
-
5 Cara Layering Parfum untuk Pemula, Ciptakan Wangi Unikmu Sendiri!
-
Cara Mengatasi Kulit Belang akibat Jalan-jalan Seharian saat Liburan, Bisa Pakai Bahan Alami
-
6 Sepatu Nike yang sedang Promo di Zalora, Harga Jadi Mulai Rp200 Ribuan
-
Seberapa Kaya V BTS? Masuk Daftar 100 Pemegang Saham Muda Terkaya di Korea
-
30 Daftar Event Lari di Indonesia 2026, Wajib Masuk Kalender Pelari
-
9 Promo Makanan Spesial Malam Tahun Baru di Mall, Diskon dan Paket Hemat Buat Keluarga
-
5 Sepatu Running Lokal Murah untuk Orang Overweight, Ada Rekomendasi Dokter Tirta
-
6 Pilihan Parfum SAFF & Co yang Diskon di Zalora, Cocok untuk Sehari-hari
-
6 Merek Vitamin untuk Pelari Agar Tidak Cepat Lelah, Harga Mulai Rp8 Ribuan