Suara.com - Studi menemukan anak-anak usia sekolah dengan bobot tubuh lebih atau disebut obesitas cenderung malas belajar di sekolah dan malas mengerjaka Pekerjaan Rumah (PR).
Dari penelitian itu juga ditemukan bahwa obesitas mengakibatkan anak-anak mengalami perkembangan yang tidak sesuai. Mereka tidak tertarik terlibat dalam berbagai kegiatan di sekolah, juga gaga menyelesaikan PR yang sudah dimulai.
Para peneliti menyebut obesitas dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengembangkan hubungan yang sehat, sikap positif, rasa terhadap sesama dan tanggung jawab sebagai pribadi.
Penulis dari tim peneliti, Dr Natasha Gill, dari Universitas Brown di Rhode Island, mengatakan, obesitas masa kecil adalah salah satu tantangan kesehatan masyarakat terbesar yang hadapi dunia saat ini.
"Kami tahu bahwa anak-anak dengan obesitas berada pada risiko yang lebih besar dalam hal kondisi kesehatan jangka panjang hingga dewasa," katanya seperti dilansir Dailymail, Rabu (14/11/2018).
Ia menambahkan, timnya ingin melihat apakah obesitas mempengaruhi kesejahteraan langsung seorang anak karena berhubungan dengan pengembangan keterampilan psikososial dan tanda-tanda berkembang lainnya.
Oleh karena itu para peneliti menganalisis 22.914 orang tua dan pengasuh anak-anak berusia antara 10 dan 17 untuk ambil bagian dalam Survei Nasional Kesehatan Anak 2016.
Para orang tua ditanya seputar Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) yang meliputi faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, diagnosis depresi, jam tidur, screen time dan pendidikan orang tua juga diperhitungkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,5 persen anak-anak obesitas, didefinisikan memiliki tanda yang berkaitan dengan lambannya perkembangan mereka.
Baca Juga: Unggahan Ridwan Kamil soal Agnez Mo Ini Bikin Ngakak Warganet
Para peneliti tidak menyatakan mengapa anak-anak obesitas cenderung berkembang daripada rekan-rekan mereka yang kurus.
Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak-anak yang kelebihan berat badan lebih mungkin ditindas oleh teman-teman mereka dan bahkan mungkin dianggap kurang kompeten secara akademis oleh para guru, yang mungkin membuat mereka tidak termotivasi untuk bekerja keras.
Dr Gill dan rekan-rekannya mempresentasikan temuan penelitian ini di konferensi American Academy of Pediatrics di Orlando.
"Hubungan negatif antara obesitas dan penanda yang berkembang menunjukkan bahwa ketika dibandingkan dengan anak-anak dengan BMI yang normal, anak yang memiliki tubuh gemuk mungkin cenderung kurang mengembangkan hubungan yang sehat, sikap positif, rasa peduli dan tanggung jawab, dan minat belajar," kata Dr Gill.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial