Suara.com - Peningkatan kualitas layanan bandara menjadi perhatian serius PT Angkasa Pura (AP) II. Buktinya, 15 bandara yang dikelolanya telah menerapkan Smart Digital Airport.
Konsep ini semakin membuat wisatawan menjadi nyaman serta turut memudahkan mobilitas pengunjung bandara.
Konsep dasar yang diterapkan adalah smart dan connected. Untuk mendukung hal itu, soft infrastructure dibenahi optimal mulai dari riil soft infrastructure-nya, connected content, hingga digital community.
“Kami terus menyeimbangkan hard infrastructure dan soft infrastructure bandara-bandara di bawah naungan AP II. Konsep Smart Digital Airport ini memang sudah menjadi kebutuhan karena jumlah penumpang dan traffic pesawat tinggi,” ungkap Direktur Utama PT AP II, Muhammad Awaluddin, Minggu (25/11/2018).
Dengan menguatkan soft infrastructure, ada beberapa sasaran yang dibidik AP II. Mereka secara riil meningkakan level costumer experience-nya. Sebab calon penumpang dinilai lebih nyaman dengan konsep melayani sendiri. Soft infrastructure juga diharapkan menaikan efisiensi pembiayaan, termasuk melahirkan konsep baru berbasis digital.
“Melalui Smart Digital Airport, ada sumber revenue baru bagi AP II. Beragam proses dan aktivitas juga terhubung satu sama lain,” terangnya.
Konsep Smart Digital Airport sebenarnya sudah diterapkan sejak 2016. Namun, konsep ini terus saja digulirkan. Sasarannya tersebar di berbagai aspek seperti pengelolaan operasional gedung terminal, hingga zona pendukung pergerakan penumpang.
AP II juga mengembangkan Indonesia Airport Apps. Aplikasi ini sudah didownload 150 Ribu user dan ditargetkan 1 Juta pengguna pada 2019.
Ada juga platform operasi yang mengacu layanan dan komersialisasinya. AP II juga memiliki platform Airport Collaborative Decision Making yang melayani 15 stakeholder. Konsep ini mengakomodasi airport operator, air line operator, hingga pemegang otoritas bandara.
“Optimalisasi Smart Digital Airport ini terus dilakukan. Semuanya akan optimal dalam waktu dekat di semua bandara,” tambah Awaluddin lagi.
AP II juga tetap melanjutkan program revitalisasi Bandara Soekarno Hatta. Khususnya, Terminal 1 dan 2 yang rencananya berlangsung selama 3 tahun. Sebelumnya revitalisasi terminal 1 berhasil menaikan kapasitas menjadi 23-24 Juta penumpang. Sedangkan terminal 2 Bandara Soekarno Hatta kini berkapasitas 17-18 Juta penumpang.
AP II mengalokasikan anggaran Rp3,7 Triliun untuk revitalisasi kedua terminal berserta 6 sub terminal yang masing-masing memberi slot 25 Juta pada 2020.
“Pendekatan teknologi ini akan mengintegrasikan smart mobility, security, hingga energi terbarukan,” ujarnya.
AP II telah menerbitkan obligasi senilai Rp. 3 Triliun pada September lalu. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mendukung optimalisasi pendanaan AP II hingga sebesar Rp.100 Triliun pada 2020. Sebab, jumlah bandara yang dikelola AP II makin membengkak menjadi 20 bandara pada 2019.
“AP II harus mensikapi pembiayaan, apalagi tahun depan ada penambahan 4 pengelolaan bandara. Pembiayaan menjadi isu yang sangat penting. Untuk itu, penerbitan obligasi menjadi cara untuk meringankan pembiayaan,” jelas Awaluddin lagi.
Mengembangkan pasar, AP II juga melakukan ekspansi ke Filipina pada 2019. Kerjasama strategis ini untuk mengoptimalkan pengembangan bisnis organik AP II.
Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menjelaskan AP II banyak melakukan lompatan besar. Pengembangan konsep Smart Digital Airport pada seluruh bandara di bawah AP II menjadi sinyal positif pariwisata.
“Penerapan Smart Digital Airport di banyak bandara sangat dibutuhkan. Sebab, para penumpang ini membutuhkan kemudahan sistem karena mereka memakai konsep digital juga. Yang jelas, penerapan Smart Digital Airport akan memudahkan mobilisasi wisatawan,” tuturnya.
Baca Juga: Media Siber Dukung Kemenpar Melalui Jurnalisme Ramah Pariwisata
Berita Terkait
-
Terminal 3 Bandara Soetta Kebakaran di Minggu Pagi, Restoran Jadi Pemicunya
-
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tetapkan Standar Tinggi Angkut Jemaah Calon Haji
-
Terbanyak! 180 Juta Orang Melintasi Bandara Soetta untuk Mudik Lebaran 2024
-
Angkasa Pura II Antisipasi Lonjakan 2 Juta Penumpang Saat Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta
-
Dukung Pertumbuhan Pariwisata, AP II dan Stakeholder Aviasi Bahas Peningkatan Penerbangan
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Sampah Plastik Jadi Paving Block, Mahasiswa UNS Ajak Warga Serongga Ubah Limbah Jadi Berkah
-
Industri Parfum Lokal Bangkit, Wadah Kolaborasi Baru Hadir di Indonesia
-
7 Pilihan Sepatu Adidas Ori Paling Murah: Nyaman Buat Nongkrong dan Kerja
-
Sosok Kepsek SMAN 1 Cimarga: Dituding Tampar Siswa Merokok, Bikin Ratusan Murid Mogok
-
Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Kaya Antioksidan, Bikin Kulit Glowing dan Awet Muda
-
Segini Besaran Gaji Pensiunan PNS, Bakal Naik Tahun 2025?
-
Sunscreen Facetology Cocok untuk Jenis Kulit Apa? Ini Jawaban dan Penjelasan Lengkapnya!
-
7 Rekomendasi Parfum Evangline Paling Wangi dan Tahan Lama, Harga Cuma Rp30 Ribuan!
-
5 Rekomendasi Water Heater Gas yang Bagus dan Aman dari Risiko Keracunan