Suara.com - Tantangan yang dihadapi kaum perempuan semakin banyak saja. Mulai dari ketimpangan capaian perempuan di bidang ekonomi, pendidikan, keterwakilan politik dan pengambilan keputusan, serta tindakan diskriminasi hingga stigma negatif , merupakan sedikit dari berbagai tantangan yang masih kerap dihadapi oleh kaum perempuan saat ini
Mengamati tantangan tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise mempredisksi, mungkin itulah yang diyakini menjadi faktor penyebab masih rendahnya kualitas dan capaian kaum perempuan dibandingkan laki-laki sehingga mempengaruhi daya tahan dan kekuatan keluarga.
“Oleh karena itu, ketahanan keluarga menjadi solusi nyata dan memegang peranan yang sangat penting. Keluarga yang memiliki daya tahan yang kuat, akan berkontribusi pada terbentuknya masyarakat yang berdaya tahan kuat, membuat bangsa dan negara juga kuat dalam menghadapi berbagai tantangan, baik tantangan domestik maupun global yang terus berdatangan silih berganti.” ujar Menteri Yohana lewat siaran pers yang diterima Suara.com.
Merespon tantangan dimaksud, pada tahun 2016, KPPPA telah mengeluarkan 3 program prioritas, yang dikenal dengan istilah Three Ends, atau Tiga Akhiri, yaitu: 1) Akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, 2) Akhiri perdagangan manusia, dan 3) Akhiri ketidakadilan akses ekonomi bagi perempuan. Program prioritas ini telah marak disosialisasikan kepada berbagai pihak, terutama dikalangan masyarakat.
“Bagi para generasi penerus, semangat perjuangan peran perempuan yang telah dilakukan sejak 90 tahun yang lalu sangatlah penting untuk dipertahankan dan terus diperjuangkan hingga saat ini,” sambungnya kala membuka Dialog Antar Generasi pada salah satu rangkaian kegiatan Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-90 di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Selain program Three Ends, ada gerakan global (HeforShe) yang melibatkan kaum laki-laki dalam penyelesaian persoalan perempuan, termasuk persoalan kekerasan dan diskriminasi. Pelibatan laki-laki ke dalam persoalan yang dihadapi kaum perempuan harus berorientasi pada sebuah penyelesaian persoalan secara menyeluruh dan konprehensif.
“Gerakan ini juga sebagai langkah nyata untuk memperkuat daya tahan ekonomi dan sosial melalui ketahanan dalam berkeluarga.” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
15 Poster Hari Guru yang Bisa Diunduh Gratis, untuk Story Instagram dan WhatsApp
-
Libur Desember 2025 Tanggal Berapa Saja? Ada Long Weekend Menanti, Cek di Sini
-
Mau Kulit Kencang dan Awet Muda? Ini 6 Produk Anti Aging Viva yang Ramah di Kantong
-
Perempuan dan Kreasi Kuliner Rumahan: Ide Sederhana yang Bikin Ekonomi Bergerak
-
Juknis Upacara Hari Guru Nasional 2025: Lengkap dengan Susunan Acara, Tema dan Logo
-
Syarat dan Dokumen Daftar Petugas Haji 2026, Buka Pendaftaran 22 November 2025
-
Link Pendaftaran Petugas Haji 2026, Buka Hari Ini 22 November 2026
-
4 Rekomendasi Parfum Aroma Timun dan Melon yang Segar, Tahan Lama di Badan
-
5 Moisturizer Anti-Aging Mengandung Kolagen, Kulit Tetap Kencang dan Elastis
-
5 Rekomendasi Exfoliating untuk Usia 40 Tahun Efektif Angkat Sel Kulit Mati