Suara.com - Duka kembali menyelimuti Indonesia pada Sabtu (22/12/2018) malam pasca lima Kabupaten yang berada di Selat Sunda seperti Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran disapu tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga 24/12/2018 pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Dari kejadian ini mungkinkan para korban mengalami fobia air laut atau thalassophobia?
Dilansir dari laman Betterhelp, thalassophobia sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti "takut laut." Mereka yang menderita thalassophobia memiliki ketakutan yang sangat tidak rasional terkait laut, baik itu bermain air laut, ketakutan akan makhluk yang hidup di dalamnya, atau bepergian di atas air laut.
Satu aspek yang sangat menakutkan bagi mereka yang menderita thalassophobia adalah karena laut yang sangat luas ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentangnya. Mereka yang menderita thalassophobia mungkin juga takut berada jauh dari daratan ketika berada di dalam air.
Hal-hal yang mencetus thalassophobia?
Yang menarik adalah bahwa banyak orang mungkin menderita thalassophobia tapi tidak pernah menyadarinya. Banyak dari kita mengalami gugup ketika hanya melihat gambar laut atau membayangkan apa yang ada di bawah laut.
Ada banyak alasan mengapa seseorang menderita thalassophobia. Alasan pertama, mungkin karena genetik. Ibu dan ayah Anda mungkin memiliki ketakutan akan thalassophobia yang kemudian diturunkan pada anak-anaknya.
Beberapa orang juga mungkin menderita thalassophobia karena memiliki traumatik mendalam mengenai air laut. Beberapa diantaranya mungkin pernah tersedot ke dalam air laut saat ombak tinggi yang mengakibatkan mereka tidak ingin lagi mencelupkan jari kaki mereka ke air di pantai. Kejadian tsunami di Selat Sunda kemarin mungkin cukup berisiko membuat korban mengalami traumatik mendalam yang mengarah pada thalassophobia.
Cara mengatasinya?
Baca Juga: Pemobil Tersesat ke Hutan Belantara Karena Ikuti Arahan Aplikasi Maps
Jika Anda merasa menderita thalassophobia, penting untuk memeriksakan kondisi Anda. Thalassophobia berpotensi menyebabkan kondisi yang lebih serius, seperti kecemasan, stres, dan depresi klinis.
Perawatan seperti hipnoterapi atau terapi pemrograman neurolinguistik dapat membantu orang menaklukkan ketakutan mereka terhadap lautan dengan melatih alam bawah sadar mereka.
Seperti jenis ketakutan lain, cara terbaik untuk menaklukkan thalassophobia adalah dengan menghadapi ketakutan itu secara langsung. Kembali melakukan kontak fisik dengan air laut adalah pilihan terbaik untuk menyembuhkan fobia inu. Misalnya, jika rasa takut Anda karena tidak bisa berenang di laut maka daftarlah kelas berenang.
Setelah Anda bisa berenang, Anda dapat mengelola rasa takut, khususnya pada korban tsunami di Selat Sunda seperti Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran disapu tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
5 Foundation Transferproof untuk Berbagai Acara, Anti Luntur Meski Keringatan
-
Kejutan di COP30: Delegasi Negara Bahas Pengaruh Fandom K-Pop dalam Diplomasi Iklim
-
7 Rekomendasi Parfum untuk Lari yang Tahan Lama, Tetap Wangi Meski Berkeringat
-
Profil dan Biodata Inara Rusli, Terseret Dugaan Jadi Orang Ketiga
-
Stop ke Korea Dulu! Ternyata, Klinik Estetika Indonesia Ini Sudah 'Dilirik' Dunia Internasional
-
5 Serum Anti Aging Mengandung Retinol untuk Usia 40 Tahun ke Atas agar Awet Muda
-
Belanja Produk Sehat Kini Lebih Mudah Berkat Kurasi yang Jelas dan Terarah
-
Komunitas Telkom Runners Kampanye Peduli Mangrove dengan Berlari Sambil Berbagi
-
7 Parfum Aroma Hutan untuk Pekerja Kantoran yang Menenangkan dan Bikin Rileks
-
Faktor Pemicu Impulsive Buying dan Cara Mengatasinya