Suara.com - Lelaki paruh baya bernama Komar (73) tak menyangka cucu kesayangannya, Syifa (6) harus meninggal dunia dalam kondisi tertimbun reruntuhan rumah yang diterjang tsunami pada Sabtu (24/12/2018).
Komar bercerita ketika terjadi tsunami, Syifa sedang ikut membantu orang tuanya, Yudi (59) dan Maisaroh (55) yang merapihkan vila yang hendak disewakan kepada pengunjung dari Jakarta. Vila tersebut terletak di pesisir Pantai Carita, Kecamatan Carita, Pandeglang.
Nahasnya, vila tersebut hancur karena disapu gelombang tsunami saat belum sempat ditempati pengunjung, Dengan menggunakan jas hujan berwarna kuning, Komar lantas menunjukkan letak cucu kesayangannya itu tertimbun beton bangunan hingga tewas. Sesudah bangunan itu roboh diterjang tsunami, Komar sudah melihat kondisi cucunya sudah tak bernyawa.
"Cucu saya ketiban benton persis di sini, pas saya sama anak bungsu saya ke sini sudah meninggal," tutur Komar sambil menahan kesedihan.
Dari insiden ini, orang tua kandung Syifa mengalami luka-luka serius. Yudi mengalami patah tulang di bagia kaki kanan. Sementara, sang istri mengalami luka robek di bagiam pinggang.
"Kalau ibunya pinggangnya yang sobek terus bapaknya kakinya patah yang kanan," jelasnya.
Meski masih berduka, Komar mengaku sudah mengikhlaskan kepergiang cucu kesayanganya itu. Saat ini, dia masih mencari-cari sisa barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari runtuhan bangunan vila tersebut.
"Harus ikhlas, sekarang mah coba nyari-nyari barang yang masih bisa diselamatkan. Tadi Alhamdulillan ketemu emas sama sertifikat tanah," paparnya.
Baca Juga: Merek Fesyen Premium Kena Semprot Karena Dugaan Rasis
Berita Terkait
-
Pelaminan Disapu Tsunami, Hana dan Rijal Ijab Kabul di Pengungsian
-
Tsunami Selat Sunda Hancurkan Panggung Pelaminan di Malam Pernikahanku...
-
Ini Dukungan Klub Sepak Bola Eropa Terhadap Korban Tsunami Selat Sunda
-
Terus Dipantau, Ilmuwan Ingatkan Potensi Tsunami Susulan Anak Krakatau
-
Tsunami Selat Sunda, Jalan dari Tanjung Lesung ke Ujung Kulon Terputus
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'