Suara.com - Profesi Insinyur Menurun di Era Milenial Bersaing dengan Pekerjaan Ini Lho.
Profesi insinyur merupakan salah satu profesi penting yang akan selalu dibutuhkan untuk membangun dan mengembangkan negara.
Sayangnya, di era milenial saat ini, minat terhadap profesi ini semakin berkurang. Banyak milenial yang lebih memilih profesi yang bergerak di bidang kreatif maupun digital.
Trisdewi Indraswati wakil rektor Bidang Penelitian dan Kemahasiswaan Institute Teknologi Indonesia (ITI) mengungkapkan ada beberapa alasan terkait hal ini.
"Sebenarnya bukan karena mereka tidak mau. Ada beberapa faktor, yang pertama ketidakmengertian bahwa ainsinyur diperlukan, kedua secara literasi masih sangat kurang. Dalam literasi keilmuan, lebih banyak pengetahuan populer yamg disebarkan," ungkap dia saat ditemui di ITI beberapa waktu lalu.
Inilah, lanjut dia yang membuat jumlah insinyur di Indonesia cukup minim. Padahal dilihat dari kebutuhan, sejatinya Indonesia harus memiliki 80 ribu insinyur setiap tahunnya. Sementara yang dihasilnya, kata dia belum setengahnya.
Untuk terus mengenalkan profesi insinyur pada generasi muda, khususnya milenial, ITI, kata Trisdewi terus mengenalkan sains dan menyelenggarakan percepatan sertifikasi profesi insinyur.
"Program percepatan keinsinyuran ini merupakan upaya kami untuk menelurkan insinyur-insinyur berkualitas. Jadi, setelah S1 lulus menjadi Sarjana Teknik, lalu mereka bekerja, terjun ke masyarakat, mereka bisa mengikuti sertifikasi insinyur ini," jelas dia.
Sertifikasi ini juga bekerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), yang tidak hanya bisa diikuti oleh mahasiswa yang berkuliah di ITI tapi juga untuk lulusan teknik lainnya di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kementerian PUPR Terjunkan 96 Insinyur Muda untuk Pulihkan NTB
Dengan adanya sertifikasi yang bisa diikuti, lanjut dia, lulusan yang dihasilkan selain memiliki sertifikat yang bermanfaat bagi kariernya, kemampuan dan 'nilai tambah' nya pun menjadi lebih tinggi di dunia kerja.
Diharapkan, kata Trisdewi melalui sertifikasi ini, insinyur di Indonesia bisa memiliki sensitifitas yang tinggi saat melihat masalah di masyarakat, peka, memiliki semangat yang tinggi, gigih dan berkarakter untuk membangun negara ini.
"Negeri yang maju adalah negeri yang punya insinyur bisa mengolah alam menjadi produk berharga. Kalau kita mau mengatasinya dengan pendidikan kita, menyadari bahwa dengan pengolahan, kita bisa menghasilkan sesuatu, kita memiliki nilai tambah yang jauh lebih besar dari orang asing," tutup dia.
Sensitifitas yang tinggi dibutuhkan untuk profesi insinyur di zaman milenial ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Panduan Memilih 7 Moisturizer Skintific: Mana yang Paling Cocok Sesuai Kebutuhan Kulit Kamu?
-
Sempat Diucapkan Clara Shinta saat Emosi, Apa Boleh Istri Minta Cerai Menurut Islam?
-
Raisa Gagal Bertahan dengan Cowok Pisces, Cewek Gemini Cocoknya sama Zodiak Apa?
-
Willie Salim Terkenal karena Apa? Baru-Baru Ini Dikabarkan Mualaf
-
Siapa CEO Danone Indonesia? Bakal Dipanggil DPR RI Gegara Polemik Air Sumur Bor Aqua
-
Tren Produk dan Inovasi Menarik dalam Industri Perawatan Rambut Terbaru
-
Pabrik AQUA di Mana? Disidak KDM dan Diduga Bohong soal Sumber Air Pegunungan
-
Madakaripura Tawarkan Keindahan Air Terjun Tertinggi di Jawa
-
Raisa Cerai Kenapa? Resmi Gugat Hamish Daud, Sidang Perdana 3 November 2025
-
5 Rekomendasi Kopi Hitam Tanpa Ampas: Mudah Didapatkan, Harga Terjangkau