Suara.com - Siapa sudah tidak asing dengan paket Happy Meal dari restoran cepat saji McDonalds?
Tak cuma anak-anak, terkadang orang dewasa pun masih ingin membeli paket Happy Meal dengan harapan mengoleksi mainan yang menjadi hadiah.
Ya, sesuai namanya, Happy Meal memang sepertinya ditujukan untuk membuat bahagia.
Namun, baru-baru ini, gerai restoran cepat saji Burger King malah merilis paket yang sangat berkebalikan dengan Happy Meal, seperti dilansir dari Bored Panda.
Dinamai Real Meal, paket makanan ini berfokus pada ekspresi-ekspresi selain bahagia. Bahkan, Burger King menyisipkan pesan ''Tidak ada yang bahagia sepanjang waktu, dan itu tidak apa-apa''.
Usut punya usut, paket Real Meal ini merupakan usaha kerja sama Burger King dengan Mental Health America.
Ya, lewat paket terbaru ini, Burger King rupanya bermaksud meningkatkan awareness terhadap depresi dan gangguan kesehatan jiwa lainnya.
Seperti kita tahu, banyak orang-orang di zaman sekarang yang dituntut untuk selalu memasang wajah bahagia. Padahal, jika dipaksa, hal ini dapat berpengaruh pada kesehatan jiwa.
Untuk itulah, Burger King berharap agar kampanye ini bisa mengingatkan orang-orang agar lebih terbuka dan berani berbicara soal apa yang mereka rasakan.
Baca Juga: Sayembara Burger King Berhadiah Rp 300 Juta Viral di Medsos
Total, ada 5 jenis paket Real Meal yang diluncurkan oleh Burger King.
Kelima paket itu adalah Blue Meal (sedih), Pissed Meal (marah), Salty Meal (kesal dan ingin menyindir), YAAAS Meal (bersemangat), dan DGAF Meal (tidak peduli omongan orang).
Sementara untuk isinya, paket ini akan berisi burger Whopper standard, kentang goreng, dan minuman.
Burger King sendiri menyatakan bahwa paket Real Meal ini lebih ditujukan pada orang dewasa alih-alih anak-anak.
Sayangnya, paket ini baru dijual di kota-kota besar Amerika seperti Seattle, New York, Los Angeles, dan Miami.
Apa kamu tertarik untuk melihat paket ini ada di Indonesia?
Berita Terkait
-
Promo Burger King HUT RI ke-80: Ayam Utuh Rp 99 Ribu dan Menu Serba 17 Ribuan
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
-
Sering Terlupakan, Dampak Krisis Iklim Terhadap Kesehatan Mental Juga Perlu Diperhatikan
-
Jakarta Siapkan "Teman Curhat 24 Jam": Konsultasi Psikolog Gratis, Cek Caranya!
-
Penelitian Tunjukkan Ibu Rumah Tangga Paling Banyak Lakukan Skrining Kesehatan Jiwa, Kenapa Begitu Ya?
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda