Suara.com - Berawal dari sebuah liburan ke pantai yang tampak biasa-biasa saja, seorang ibu bernama Michelle Brown menceritakan bagaimana nyawa anaknya nyaris terancam akibat infeksi bakteri pemakan daging.
Michelle Brown dan putrinya, Kylei, yang berusia 12 tahun baru-baru ini pergi ke sebuah pantai di Florida untuk liburan.
Menurut unggahannya di Facebook, saat itu kunjungan Brown dan putrinya ke pantai sempat tertunda karena cuaca buruk.
Meski begitu, pada akhirnya mereka bisa bermain di pantai meski pihak berwenang meminta agar orang-orang tidak masuk ke air melebihi ketinggian mata kaki.
"Badai yang terjadi beberapa hari berikutnya telah mengaduk-aduk laut dan membuatnya tidak sejernih biasa. Airnya tampak keruh," ujar Michelle Brown seperti dikutip dari Insider.
Saat itu, Brown dan putrinya pun sudah mengikuti aturan yang ada.
Namun, sehari setelahnya, Kylei terbangun dengan rasa sakit di betisnya. Saat itu, Brown mengira jika anaknya hanya kram. Terlebih, kondisi Kylei lantas membaik dan dia bisa berjalan seperti baisa.
Hari berikutnya, rasa sakit itu kembali datang dan menyebar. Dua hari kemudian, Kylei mengalami rasa sakit yang parah di betisnya dan tidak bisa berjalan.
Akibat insiden tersebut, keluarga Brown pun lekas pulang dari liburan dan pergi ke dokter.
Baca Juga: Heboh Laki-laki dan Perempuan Harus Dipisah di Pantai Syariah, Ini Faktanya
Saat itulah, Kylei didiagnosa mengalami necrotizing fasciitis atau infeksi bakteri pemakan daging yang langka.
"Dia mengalami demam saat kami tiba di UGD. Setengah jam kemudian, demamnya makin naik. Segalanya mulai bertambah buruk karena bakteri itu telah berubah menjadi infeksi. Itu adalah infeksi yang agresif dan sudah menyebar dari kaki ke pahanya."
Diketahui, infeksi bakteri pemakan daging merupakan jenis infeksi yang dapat merenggut nyawa 1 dari 3 orang, bahkan dengan perawatan sekalipun.
Karena infeksi yang dideritanya ini, kondisi Kylei pun sempat tidak stabil dan dia harus menjalani operasi berulang kali demi memastikan semua bakteri telah dikeluarkan.
"Menurutku dia sangat beruntung," kata dokter yang menangani Kylei. "Kebanyakan, dalam kasus infeksi macam ini, kami tidak bisa menyelamatkan apa-apa karena bagian yang terinfeksi sudah mati."
Diduga, Kylei sendiri terkena infeksi ini karena memiliki luka terbuka di jempol kakinya saat bermain di pantai.
Berita Terkait
-
Banyuwangi Tenggelamkan 35 Apartemen Ikan untuk Pulihkan Laut
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Menemukan Keajaiban Pantai Sukamade, Surga Tersembunyi di Jawa Timur
-
Ombak Tinggi Rusak Jalur Pejalan Kaki di Kuta
-
Potensi Wisata Lombok: Dari Keindahan Pantai Mandalika hingga Kekayaan Budaya Suku Sasak
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow