Bak Negeri Dongeng, 4 Kota di Eropa Ini Punya Panorama Sureal

Suara.com - Selain untuk wisata kuliner dan melihat karya seni terkenal, arsitektur merupakan salah satu daya tarik yang dimiliki oleh negara-negara Eropa.

Ya, berkunjung ke Eropa, turis akan dimanjakan oleh berbagai bangunan dengan gaya arsitektur yang khas dan menyimpan sejarah.

Meski begitu, keindahan bangunan di Eropa ternyata tak sebatas pada arsitektur abad pertengahan yang megah saja.

Dikutip dari laman Jetsetter, ternyata masih ada kota-kota di Eropa yang memiliki pemandangan layaknya negeri dongeng.

Dengan warna-warni cerah dan panorama alam yang masih terjaga, yuk intip 4 kota kecil di Eropa yang bagai latar cerita dongeng ini.

1. Sintra, Portugal

Terletak di dekat Lisbon, Portugal, kota ini merupakan sebuah kota yang cocok dijadikan latar belakang kisah bertema kerajaan.

Di Sintra, wisatawan bisa menemukan bangunan berbentuk istana sekaligus reruntuhan benteng.

Salah satu atraksi terkenal di Sintra adalah Pena Palace, istana musim panas yang dulu dipakai anggota kerjaan Portugal di abad 19.

Baca Juga: Mengintip Gravina, Kota di Italia Lokasi Syuting Film James Bond

2. Hallstatt, Austria

Melihat Hallstatt, kamu pasti akan teringat latar belakang yang kerap muncul di buku cerita anak-anak.

Terletak di Austria, Hallstatt adalah kota yang berada di tepi danau dan memiliki panorama pegunungan.

Selain punya pemandangan indah, Hallstatt juga merupakan tempat di mana tambang garam tertua di dunia berada.

3. Bruges, Belgia

Selama ini, Venesia dikenal sebagai kota kanal di Eropa dan senantiasa ramai oleh turis. Namun, tahukah kamu jika Belgia juga punya kota kanal bernama Bruges?

Disebut "Venesia di Utara", Bruges memiliki kanal yang diapit bangunan bergaya abad pertengahan.

Disebutkan, Bruges sudah menjadi destinasi wisata bahkan sejak sebelum Perang Dunia I dan banyak bangunannya masih bertahan hingga kini.

4. Giethoorn, Belanda

Masih berupa kota kanal, ada kota Giethoorn yang disebut sebagai "Venesia di Belanda".

Di kota Giethoorn, para penduduknya benar-benar harus bergantung pada kapal dan sepeda untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya.

Di kota ini, turis juga bisa menemukan lebih dari 180 jembatan yang menghubungkan antara rumah penduduk satu dengan lainnya.