Suara.com - Mengikuti pelatihan militer bukan hal yang mudah, apalagi bagi kaum hawa. Meski begitu, deretan wanita yang tergabung dalam program pelatihan militer dan penjaga perdamaian Uni Emirat Arab (UEA) merasa senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Dilansir dari Vogue Arabia, salah satu peserta pelatihan militer bernama Elham Aloraini mengatakan ilmu yang mereka dapatkan selama 3 bulan 2 minggu ini sangat mengubah karakter dan cara pandangnya.
"Pengalaman ini telah mengubah saya sepenuhnya dan perspektif saya tentang apa yang ingin saya lakukan. Itu membangun rasa percaya diri saya. Saya menyadari bahwa saya seorang wanita yang kuat," ujarnya.
Elham juga mengatakan dirinya sempat kesulitan selama beradaptasi di awal-awal masa pelatihan. Sebelumnya, Elham sehari-hari bekerja sebagai koordinator sumber daya manusia di Arab Saudi, sangat bertolak belakang dengan dunia militer.
"Ini sama sekali berbeda dari tugas dan tanggung jawab saya di tempat kerja," kata Elham Aloraini.
Namun perlahan ia mulai menyukai dunia militer. Bahkan Elham mengaku kini senang merakit senjata, padahal dulu, memegang senjata api saja ia tak pernah.
"Pengalaman dengan senjata, termasuk membongkar, memasang, dan menembak, adalah salah satu hal yang sulit, tapi saya menyukainya. Mengenakan seragam militer juga merupakan pengalaman baru bagi saya. Saya merasa bangga, rasa memiliki dan kuat," katanya.
Elham Aloraini adalah salah satu dari 134 wanita dari UEA, Bahrain, Mesir, Yordania, Arab Saudi, Sudan dan Yaman yang menyelesaikan program pelatihan militer ini yang diselenggarakan oleh PBB ini.
Pelatihan militer yang diadakan UEA ini diselenggrakan pertama kali dalam sejarah.
Baca Juga: 3 Hari Sembunyi, 298 Pendemo di Jayapura Diangkut Pulang Kendaraan Militer
Meskipun hasil akhirnya bukan menjadikan para wanita sebagai tentara sungguhan atau benar-benar menjadi bagian dalam operasi menjaga perdamaian, banyak yang menunjukkan ketertarikan untuk mengikutinya.
Rencananya, pihak UEA akan memberikan kesempatan pada lebih banyak wanita untuk edisi kedua pelatihan yang akan berlangsung pada Januari 2020. Nantinya pelatihan militer ini juga akan terbuka untuk pelamar dari Afrika dan Asia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terpesona Talenta Generasi Muda, Addie MS Gaet Cicit WR Supratman Dalam Konser Simfoni
-
Tren Baru Asuransi: Program Loyalitas Jadi Daya Tarik, Tawarkan Medical Check-up Gratis
-
Rahasia Cari Tiket Pesawat Murah: Trik Jitu Menggunakan Google Flights
-
6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
-
10 Produk Makeup Musim Semi 2025 yang Akan Mengubah Riasan Anda
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia
-
Liburan Mewah Kini Milik Semua: Cruise Rp1 ke Mediterania? Ini Caranya!
-
Karya dan Ide Siswa SMA Indonesia yang Menginspirasi, Dari Sains Hingga Seni Kreatif