Suara.com - Banyak wanita menginginkan perut langsing. Bahkan, banyak yang rela melakukan berbagai macam usaha untuk mewujudkannya.
Hanya saja, mendapatkan perut langsing memang butuh waktu. Bila pola makan dan pola hidup kita sehari-hari tidak sehat, maka kita perlu komitmen kuat untuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih baik.
Dilansir dari laman Live Health, ada beberapa kebiasaan baik di malam hari yang bisa bikin perut langsing. Penasaran apa saja?
1. Hindari minuman manis
Kandungan gula dalam minuman ringan bisa menyebabkan penumpukan lemak pada perut yang disebut lemak viseral. Lemak ini tidak terlihat karena tidak berada di bawah kulit, melainkan di sekitar organ dalam tubuh.
Oleh karenanya, pada malam hari sebaiknya minum minuman yang rendah kalori atau yang nol kalori seperti air putih. Teh hijau juga bisa dikonsumi karena kandungan katekin yang ada di dalamnya dapat membantu proses pembakaran lemak.
2. Tidur dengan lampu redup
Meningkatnya kadar hormon stres yang dikenal kortisol berkaitan dengan meningkatnya lemak perut. Sebab, peningkatan hormon tersebut dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan retensi lemak.
Lampu yang terlalu terang bisa mengganggu ritme tubuh dan meningkatkan produksi hormon kortisol. Disarankan pada malam hari kita tidur dengan lampu redup atau lampu padam.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Tips Ngemil yang Tidak Akan Menganggu Diet
Dengan begitu, kita bisa tidur lebih nyenyak dan nafsu makan bisa terkontrol dengan lebih baik.
3. Makan makanan berserat tinggi
Peneliti dari Wake Forest Baptist Medical Center menyebutkan bahwa dalam kurun waktu lima tahun, seseorang bisa menurunkan lemak perutnya sebanyak 3,7 persen dengan mengonsumsi 10 gram serat larut setiap hari.
Jadi, disarankan untuk makan malam pilih menu yang kaya serat untuk mencukupi kebutuhan asupan serat harianmu.
4. Berhenti makan setelah lewat jam 8 malam
Kita bisa menjaga sistem pencernaan tetap sehat dan menjaga berat badan dengan berhenti makan setelah lewat pukul 8 malam. Kenapa? Sebab pada pukul 8 malam, sistem pencernaan memasuki fase penyerapan dan asimilasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
5 Acara Seru Tahun Baru 2026 di Jakarta yang Wajib Dikunjungi, Tak Cuma Pesta Kembang Api
-
5 Sepatu Hiking Outdoor Lokal Favorit Para Pendaki, Kualitas Setara Brand Luar Negeri
-
7 Lipstik Anti Bibir Kering dan Awet Tahan Lama, Tak Perlu Touch Up Berkali-kali
-
5 Merk Vitamin untuk Ibu Menyusui Agar Tidak Mudah Lelah, Bantu Lancarkan ASI
-
5 Sandal Kembaran Crocs yang Lebih Murah, Tahan Air, dan Anti Slip
-
12 Oleh-oleh Khas Jogja Selain Bakpia, Unik dan Wajib Dilirik Wisatawan
-
5 Serum dengan Salicylic Acid dan Niacinamide, Bye-Bye Jerawat dan Pori Besar
-
6 Shio yang Menarik Kekayaan dan Kelimpahan pada 27 Desember 2025: Babi dan Kuda Siap-Siap!
-
7 Pelembab Viral yang Mengandung Hyaluronic Acid di Indomaret, Harga di Bawah Rp50 Ribu
-
5 Parfum Wanita Terbaik Non-Alkohol Cocok untuk Acara Malam Hari & Tahan Lama