Suara.com - Penguatan pasar mancanegara terus dilakukan Kemenpar. Kini yang menjadi target adalah Jepang. Di Negeri Matahari Terbit, Kemenpar hadir dalam Tourism Expo Japan (TEJ) 2019. Konsep yang digulirkan Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
TEJ 2019 dilaksanakan pada 24-27 Oktober. Lokasi event di International Exhibition Center (Intex), Osaka, Jepang. TEJ 2019 menjadi program promosi pariwisata Indonesia untuk pasar Asia Pasifik. Impact yang dituju adalah peningkatan kunjungan wisatawan asal Jepang.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, posisi TEJ 2019 strategis.
“Jepang menjadi pasar potensial bagi pariwisata Indonesia. Segala potensi yang ada pada pasar Jepang harus dioptimalkan. Untuk itu, kami bergabung dalam pameran promosi pariwisata TEJ 2019. Event TEJ 2019 sangat strategis karena profilnya bagus. Kami optimistis bisa menarik lebih banyak lagi wisatawan Jepang ke Indonesia,” ungkap Nia, Rabu (23/10/2019).
Tahun lalu, pameran ini diikuti oleh 1.441 perusahan dan berbagai institusi dari 136 negara. Total pengunjung TEJ 2018 mencapai 207.352 orang. Rinciannya, sesi Business Day 1-2 dihadiri sekitar 66.273 orang. Adapun sesi Publik Day 3-4 mampu menghadirkan sekitar 141.079 orang.
“TEJ merupakan salah satu pameran pariwisata yang besar di Asia Pasifik. Peserta dan pengunjungnya sama-sama besar. Potensi dan nilai komersiil yang dimiliki TEJ tentu sangat kompetitif. Kami juga yakin, peserta dan pengunjung TEJ 2019 akan lebih besar. Artinya, potensi komersiil yang ditawarkan tahun ini juga lebih menjanjikan lagi,” terang Nia lagi.
Paviliun megah sudah disiapkan Kemenpar. Luas paviliunnya sekitar 180 Sqm. Lokasi paviliun Indonesia ada di Hall 4, Nomor G-31, International Exhibition Center (Intex). Demi memaksimalkan aspek bisnis, Kemenpar mengirimkan total 41 delegasinya. Komposisinya ada 4 Dinas Pariwisata Daerah Provinsi.
Paviliun Kemenpar juga diisi 37 industri pariwisata. Terdiri dari Airlines, Hotel dan Resort, Travel Agent, Tour Operator, Diving, juga Golf *serta perwakilan industri Theme Park dan Transportasi. Seluruh industri ini didatangkan dari Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
“Komposisi terbaik industri pariwisata Indonesia disertakan dalam TEJ 2019. Komposisinya merata dan mewakili dari zonasi destinasi wisata di daerah. Secara khusus, mereka ini sudah menyiapkan beragam informasi terbaru terkait destinasi. Semuanya dikemas melalui beragam paket-paket wisata menarik,” jelas Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional II Kemenpar Ardi Hermawan.
Baca Juga: Kemenpar Launching Aplikasi Visit Raja Ampat
Melibatkan beragam background industri pariwisata lokal, sejumlah agenda sudah disiapkan Kemenpar. Selain pertemuan B2B dan B2C, ada juga program Group Presentation hingga Promosi Destinasi Super Prioritas. Paviliun Indonesia juga memberikan pelayanan informasi umum, penyebaran bahan promosi, penampilan tim kesenian, hingga angket awareness destinasi pariwisata Indonesia.
“Paviliun Indonesia telah menyiapkan beragam program. Selain bisnis, kami tetap melakukan interaksi dengan seluruh pengunjung. Dari situ, dipastikan informasi dan konten terkait destinasi pariwisata di Indonesia bisa diserap pasar secara optimal. Muaranya tentu pergerakan wisatawan Jepang yang optimal ke berbagai destinasi di nusantara,” kata Ardi lagi.
Pergerakan wisatawan Jepang menuju Indonesia memang cukup dinamis. Untuk 2019, Kemenpar pun mematok target 690 Ribu orang wisatawan Jepang. Pada 2018, realisasi pergerakan wisatawan Jepang mencapai 530.573 orang. Jumlah ini turun 7,45 persen dari tahun sebelumnya.
Sebab, arus masuk wisatawan Jepang pada 2017 mencapai 573.310 orang. Adapun kemampuan spending mereka 1 013 dolar AS per visit dengan length of stay sekitar 6-7 hari.
Berita Terkait
-
Bekraf Gabung Pariwisata, Ernest Prakasa Kritik Jokowi
-
170 Program Bakal Digelar di Ubud Writers & Readers Festival 2019
-
Co Working Space, Membuat Industri Kreatif Indonesia Berkembang Pesat
-
Festival Pesona Bahari Raja Ampat Kampanyekan Gerakan Adopsi Coral
-
Kota Bandung Luncurkan Calendar of Event 2020
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun