Suara.com - Nomadic tourism serta digital nomad terus berkembang pesat. Seiring perkembangan zaman, keberadaannya menjadi sebuah lifestyle yang tidak terpisahkan.
Seperti halnya keberadaan co-working space yang kian menjamur di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti di Jakarta.
Menurut Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas Hiramsyah S Thaib, keberadaan co-working space semakin mendukung industri kreatif yang berkembang pesat. Terbaru, Head of Research JLL James Taylor menyatakan, ekspansi co-working space di Jakarta semakin eksponensial, dan turut mendorong kinerja okupansi perkantoran.
"Seiring perkembangan zaman, pertumbuhan entrepreneur di Indonesia semakin meningkat. Tidak salah jika bertumbuhnya entrepreneur juga membuat tingkat pertumbuhan startup di Indonesia mengalami peningkatan. Otomatis, sebuah tren tempat kerja bersama alias ruang bersama kekinian yang disebut co-working space akhirnya juga semakin menjamur & dikenal oleh banyak orang," kata Hiramsyah, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Menariknya, perusahaan lokal masih "merajai" penguasaan co-working space yang kini bertaburan di Jakarta. Komposisinya mencapai 64 persen berbanding perusahaan asing yang hanya 36 persen.
Saat ini, ada lima perusahaan yang tertinggi menguasai pasar.
Pertama, ada CoHive yang merupakan karya pengusaha Indonesia. Perusahaan ini mengokupasi sekitar 29 persen atau 61.480 meter persegi ruang di CBD Jakarta. Menyusul di posisi kedua, WeWork yang berbasis di Amerika Serikat dengan angka 19 persen atau 40.280 meter persegi.
Ketiga, Gowork yang merupakan hasil merger dari dua co-working space, yaitu Rework dan GoWork. Mereka menguasai 12 persen ruang atau 25.440 meter persegi.
Di peringkat keempat terdapat Regus asal Belgia, yang mengokupasi ruang 8 persen atau 16.960 meter persegi.
Baca Juga: Kemenpar Launching Aplikasi Visit Raja Ampat
Kelima, ada Koléga. Perusahaan ini berbasis di Jakarta, dengan penguasaan ruang seluas 12.000 meter persegi atau 5,6 persen. Perusahaan ini kini telah memiliki 18 outlet di 3 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Bali.
Bahkan Koléga pun aktif mengembangkan dunia start up di Indonesia. Contoh konkritnya dengan mendukung Wonderful Startup Academy (WSA) yang digelar oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
"Kami tidak hanya menyediakan ruang bekerja, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang baik. Karena kami berangkat dari sebuah persahabatan. Maka dari itu kami pun memiliki kewajiban untuk mengangkat para entrepreneur muda di Indonesia," ujar Co-founder Koléga Rafi Rachmanzah.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, jika co-working space memiliki nilai lebih dari sekedar ruang kerja. Menurutnya, co-working space saat ini menjadi ruang berkolaborasi.
Desain co-working space yang mengusung konsep open space atau transparency, membuat setiap individu di dalam co-working space dapat lebih aktif berinteraksi. Sebuah co-working space juga biasanya memiliki suasana yang mendukung semangat dan produktivitas kerja, terutama untuk founder startup.
"Co-working space menjadi wadah yang baik bagi para entrepreneur muda berkembang terutama bagi pemilik bisnis digital, baik secara individu hingga para freelancer profesional. Karena suasana yang dilahirkan sangat oke. Punya tempat untuk bekerja diluar rumah namun tidak ‘serasa’ ngantor. Saya yakin keberadaannya akan terus berkembang pesat ke depan dan mendukung perkembangan industri kreatif Indonesia," kata Menpar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah
-
Soal Kenaikan Gaji ASN di 2026, Kemenkeu: Belum Ada Keputusan Apapun!