Suara.com - Tren dark tourism atau pariwisata gelap tak hanya berlaku di luar negeri saja. Di Indonesia, berbagai destinasi wisata dark tourism juga senantiasa ramai dikunjungi turis.
Dark tourism sendiri merupakan tren wisata ke tempat-tempat yang dulunya merupakan bekas tragedi, baik bencana alam, perang, hingga tragedi kemanusiaan lainnya.
Lewat dark tourism, wisatawan bisa mengenang bencana yang dulu pernah terjadi sekaligus mempelajari sejarah yang ada.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa destinasi dark tourism yang bisa dikunjungi di Indonesia. Mana saja?
1. Bunker Kaliadem
Bunker Kaliadem merupakan salah satu destinasi yang bisa dikunjungi saat berkunjung ke Yogyakarta. Berada di dusun Kaliadem, desa Kepuhajo, Cangkringan, Sleman, bunker ini dulunya digunakan untuk berlindung dari lava Gunung Merapi.
Meski begitu, bunker yang memiliki dinding setebal 15 sentimeter tersebut tidak berfungsi dengan baik. Pasalnya, relawan yang berlindung di tempat ini tewas karena awan panas yang ada.
Sekarang, Bunker Kaliadem sendiri dijadikan tempat wisata. Di sini, wisatawan dapat menjajal masuk dan melihat ruangan di dalamnya yang dipenuhi sisa material vulkanis Merapi.
2. Museum Mini Sisa Hartaku
Baca Juga: Instagenic, 4 Destinasi di Bantul Ini Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Tak jauh dari Bunker Kaliadem, ada Museum Mini Sisa Hartaku yang menggambarkan dampak dari letusan Gunung Merapi.
Museum ini dibangun di rumah salah satu warga yang selamat dari erupsi Merapi 2010. Di dalamnya, wisatawan dapat melihat sisa-sisa barang yang rusak hingga kerangka hewan ternak yang mati akibat tersapu awan panas Gunung Merapi.
3. PLTD Apung
PLTD Apung atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Apung adalah destinasi dark tourism peninggalan tsunami Aceh tahun 2004 silam.
Kapal PLTD Apung ini sebenarnya berlokasi di Desa Punge, Blancut namun terseret hingga ke pusat Banda Aceh.
Lewat kapal PLTD Apung ini, pengunjung bisa mengenang sekaligus memahami dahsyatnya tsunami Aceh yang mampu menyapu kapal berat hingga sejauh 5 kilometer jauhnya.
Berita Terkait
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Belajar di Tengah Keterbatasan, Siswa Batang Anai Hadapi Ujian di Tenda Darurat
-
Banjir Lahar Hujan Semeru Kepung Permukiman, Ratusan Warga Terisolasi
-
Banjir Sumatra Bukan Takdir, Ini Akar Masalah dan Solusi Agar Tak Terulang Lagi
-
Kepala BNPB Sebut Pemulihan Pasca Bencana Sumatra Butuh Rp51,82 T
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Ketika Investasi Jadi Bagian dari Lifestyle Digital Anak Muda
-
Bebas dari Ancaman Siber, Kenali Bodyguard Penjaga Aktivitas Online
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Wanita Anti Air yang Stylish dan Tahan Lama
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
-
4 Rekomendasi Lulur untuk Calon Pengantin Wanita, Kulit Cerah dan Wangi di Hari Bahagia
-
5 Body Lotion dengan Glutathione Terbaik untuk Mencerahkan Kulit Kusam
-
5 Weton Paling Hoki di Desember 2025 Menurut Primbon Jawa, Siap-siap Banjir Rezeki
-
5 Masker Wajah Anti-Aging untuk Usia 50-an, Atasi Keriput hingga Flek Hitam
-
Jawa Timur Bentuk Tahura Lawu, Bisakah Atasi Krisis Lingkungan?
-
4 Face Oil Anti-Aging untuk Usia 40-an, Atasi Tekstur Kulit dan Flek Hitam