-
- Gunung Lawu dijadikan Tahura lindungi warga dan keanekaragaman hayati.
- Hutan lindung dan produksi seluas 10.244 hektare untuk konservasi.
- Masyarakat lokal dilibatkan, ekonomi dan pelestarian alam berjalan seiring.
Suara.com - Krisis lingkungan yang semakin sering melanda Indonesia terutama bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor, mendorong Pemprov Jawa Timur mengambil langkah strategis untuk merancang perubahan fungsi kawasan hutan di lereng timur Gunung Lawu menjadi Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Lawu.
Kawasan tersebut diusulkan akan memakai kurang lebih 10.244 hutan lindung dan hutan produksi yang selama ini menjadi benteng ekologis di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Langkah tersebut menegaskan posisi Jawa Timur dalam mendorong model pengelolaan hutan berbasis sains dan konservasi terintegrasi, menyusul keberhasilan penetapan Tahura KGPAA Mangkunagoro I di wilayah Jawa Tengah dua dekade lalu.
Peneliti senior konservasi keanekaragaman hayati BRIN, Prof. Hendra Gunawan, menegaskan bahwa penguatan perlindungan Gunung Lawu bukan lagi sekadar urusan konservasi, tetapi menyangkut keselamatan jutaan penduduk setempat.
“Gunung Lawu bukan sekadar bentang alam yang indah. Ia adalah penyangga kehidupan jutaan warga Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menetapkannya sebagai Tahura adalah langkah strategis untuk melindungi keanekaragaman hayati sekaligus memperkuat mitigasi bencana,” ujar Hendra.
Memang, Gunung Lawu ini merupakan salah satu kantong biodiversitas paling penting di Pulau Jawa. Lawu masih menyimpan satwa ikonik yang keberadaannya sangat terancam seperti Macan Tutul Jawa, Lutung Jawa, dan Elang Jawa, serta flora yang hanya tumbuh di zona ketinggian tertentu seperti Pohon Sarangan.
Selain itu, Lawu juga berperan sebagai penyimpanan air bagi Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo—yang memasok kebutuhan pertanian, industri, hingga air bersih di wilayah Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban hingga Gresik.
BRIN menilai jika langkah penguatan status konservasi Lawu akan berpotensi positif dalam menciptakan manfaat ekonomi baru regional. Ekowisata berbasis pengetahuan, wisata budaya, hingga rute spiritual yang selama ini menjadi tradisi masyarakat lokal dapat berkembang lebih terarah dan berkelanjutan. Nilai budaya masyarakat lereng Lawu juga dinilai akan menjadi modal sosial yang tidak dimiliki banyak kawasan konservasi lain di Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Prof. Hendra juga ingin agar masyarakat lokal menjadi aktor utama dalam pengelolaan Tahura. Menurutnya, keberhasilan konservasi ini pastinya hanya dapat tercapai jika masyarakat setempat memiliki ruang untuk berperan lebih dan mendapatkan manfaat yang adil dari pelestarian kawasan tersebut.
Baca Juga: Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
“Ini adalah bukti bahwa pembangunan ekonomi dan pelestarian alam dapat berjalan seiring. Pemerintah Provinsi Jawa Timur sedang menunjukkan kepemimpinan pembangunan hijau yang nyata,” ujarnya.
Penulis: Muhammad Ryan Sabiti
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
4 Face Oil Anti-Aging untuk Usia 40-an, Atasi Tekstur Kulit dan Flek Hitam
-
Masih Banyak Anak Sulit Dapat Haknya, Bagaimana Strategi Pemerintah Percepat Program KLA 2025?
-
8 Parfum Terbaik untuk Pengendara Motor Mulai Rp 50 Ribu, Bye-bye Bau Asap Knalpot!
-
6 Sabun Cuci Muka Pria di Indomaret, Bikin Kulit Bersih Bebas Kusam
-
Christmas Tree Lighting 2025 Grand Sahid Jaya Jakarta: Penuh Makna dan Kepedulian
-
6 Rekomendasi Cushion Rp50 Ribuan untuk Mahasiswa, Murah tapi Berkualitas
-
Daftar Event Ultra Marathon di Indonesia, Wajib Masuk Kalender Larimu
-
The Sultan Hotel & Residence Jakarta Gelar Christmas Safaribration, Perkenalkan Promo Tahun Baru
-
5 Serum Mengandung PDRN untuk Usia 40-an, Bikin Kulit Halus dan Kencang
-
8 Rekomendasi Body Lotion Kolagen untuk Wanita Usia 30-an, Investasi Kulit Kencang dan Halus