Suara.com - Perhelatan seni Biennale Jogja 2019 masih akan berlangsung hingga tanggal 30 November 2019 nanti.
Salah satu venue yang digunakan untuk Biennale Jogja XV 2019 ini adalah Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Bukan cuma pameran seni, venue TBY juga menghadirkan pojok bernama Pukat Pikat Asia.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Pukat Pikat Asia merupakan area yang dapat digunakan pengunjung untuk bersantai, mengobrol, beristirahat, dan menikmati sajian khas Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, Pukat Pikat Asia juga menghadirkan berbagai program acara yang berlangsung setiap akhir pekan.
Program-program acara ini sendiri ditujukan bagi pengunjung agar mereka bisa semakin akrab dan mengenal wilayah Asia Tenggara.
Berikut daftar program-program di Pukat Pikat Asia untuk kurun waktu 22 hingga 24 November mendatang.
1. Chatter Cook
Chatter Cook adalah program memasak dan makan bersama yang akan diadakan di Taman Budaya Yogyakarta pada Jumat, 22 November 2019.
Di acara ini, pengunjung akan diajak memasak Som Tam bersama PSSAT UGM dan mahasiswa Thailand yang berdomisili di Jogja.
Baca Juga: Kids Corner Biennale Jogja 2019, Anak-Anak Antusias Belajar Ecoprint
Sembari memasak, pengunjung juga akan diajakn berdiskusi seputar isu-isu di wilayah Asia Tenggara.
Acara Chatter Cook sendiri akan diadakan pada pukul 17.00-19.00 WIB dan dapat diikuti secara gratis.
2. Print Show & Resource Room Exploration
Bekerja sama dengan RAR Editions, acara ini akan mengajak pengunjung Biennale untuk melihat proses pembuatan zine (majalah). Tidak hanya itu, peserta juga dapat menjadi editor dan memilih konten sesuai keinginan.
Nantinya, zine yang dihasilkan dalam program ini dapat dibawa pulang oleh peserta. Durasi acara sendiri cukup lama, yaitu mulai pukul 10.00-18.00.
Untuk mengikuti acara ini, peserta harus membayar Rp 150.000 lebih dulu dan melakukan pendaftaran karena kuota dibatasi 10 orang. Sementara, makan siang disediakan panitia namun peserta diharap membawa botol minum sendiri.
Berita Terkait
-
Menyusuri Jejak Rasa Kuliner Tradisional di Pasar Kangen Jogja 2025
-
Momen Mahfud MD Ajak Mantan Pacar Nonton Teater di Taman Budaya Yogyakarta: Mesra Terus Ya Prof
-
Lewat Tema Titen, Keberpihakan Masyarakat Lokal hingga Perempuan Mewarnai Biennale Jogja 17
-
Pasar Kangen Jogja Hadirkan Sejuta Nostalgia, Ini Lokasinya Lengkap dengan Info Tiket Masuk dan Jam Buka
-
Rupa-Rupa: Asyiknya Nostalgia Masa Lalu di Pasar Kangen Jogja 2022
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
5 Moisturizer untuk Mengecilkan Pori-pori, Harga Murah Mulai Rp40 Ribuan
-
Kini Diangkat Jadi Wamendagri, Apa Hoegeng Awards yang Pernah Disabet Komjen (Purn) Akhmad Wiyagus?
-
Nadif Zahiruddin Kerja Apa? Diduga Gandengan Baru Azizah Salsha
-
Revolusi di Era Digital, Ketika Belanja Bahan Dapur Semudah Scroll di Ponsel
-
Bukan Kaleng-Kaleng! Intip Spesifikasi Jam Rolex Selvi Ananda yang Harganya Capai Rp750 Juta!
-
Berapa Lama Anies Baswedan Menjabat Mendikbud? Kritik Sistem Pendidikan Indonesia Sudah Kuno
-
Menuju Kecantikan Sempurna: 5 Tren Perawatan Kulit yang Mendominasi 2025
-
Bedak Apa yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas? Ini 7 Rekomendasi untuk Pudarkan Kerutan
-
Panduan Kreatif untuk Menyusun dan Menulis Berita yang Menarik
-
Indonesia Serius Garap Pariwisata Hijau, Kunci di Kualitas SDM