Suara.com - Program berita Amerika CBS This Morning baru-baru ini menampilkan wawancara dengan Amber Liu, mantan personel girl group f(x). Mereka berbicara tentang kehidupan sebagai idol Kpop.
Dilansir dari laman Soompi, Amber berbicara tentang perjuangan dalam industri untuk tampil sempurna. "Mulai dari usia yang begitu muda dan dilemparkan ke dalam industri hiburan," ungkap Amber.
"Anda diberi tahu apa yang harus dilakukan, apa yang harus dikatakan, apa yang harus dipikirkan, seperti apa bentuknya," jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa pada awalnya dia bereaksi dengan berpikir bahwa itu hal yang wajar dilakukan. Sebab menjadi idol Kpop memang menjadi salah satu impian Amber dan ia harus mengejarnya.
"Jika saya ingin melakukan pekerjaan impian ini, itulah yang harus saya lakukan," katanya.
"Saya ingat bahwa saya terlalu gelap, seperti kulit saya terlalu cokelat dan saya harus mencerahkan kulit saya. Berat badan saya turun banyak. Saya mengalami banyak gangguan makan," lanjut Amber.
Amber berbicara tentang bagaimana ada tekanan untuk melakukan operasi plastik karena semua orang melakukannya. Selain itu, setiap orang terus-menerus memeriksa untuk memastikan semua aspek penampilan mereka terlihat sempurna.
"Saya tidak dapat menyangkal bahwa ada perbedaan besar antara level pria dan wanita di industri Kpop," tutur Amber.
"Pasti ada lelucon melayang tentang hal itu untuk anak perempuan, kamu harus pergi untuk popularitas umum, untuk anak laki-laki, Anda membutuhkan fandom," lanjutnya.
Baca Juga: Seperti Kang Daniel, Ini Alasan Banyak Idol Korea Idap Gangguan Panik
"Seperti fandom yang penuh gairah, dan Anda harus mencuri hati semua penggemar Anda. Dan lagi, saya tidak bisa berbicara untuk semua orang, tetapi ada kesenjangan besar," kata Amber.
Di segmen yang ditayangkan, CBS This Morning juga membahas masalah seputar kesehatan mental di Korea.
"Ketika (orang) mendengar Anda mendapatkan bantuan, mereka seperti 'Apa? Mengapa Anda mendapat bantuan? Itu aneh.' Dan stigma terhadap kesehatan mental itu sangat kuat," ungkap Amber.
Acara itu menggambarkan apa yang disebut "krisis kesehatan mental nasional" di Korea Selatan. Dikatakan bahwa subjeknya adalah tabu dan mereka yang mencari bantuan harus menghadapi sumber daya yang terbatas, sementara itu disebutkan pula tingginya tingkat bunuh diri di negara itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun
-
Usia 50-an Cocoknya Pakai Warna Lipstik Apa? Ini 7 Pilihan Elegan yang Patut Dicoba