Pemerkosaan Dilakukan di Flat Miliknya
Pemerkosaan tersebut dilakukan di Flat 11, Montana House, di Princess Street yang berlokasi di jantung kota Manchester, Inggris.
Lokasi apartemen itu dekat dengan pabrik dan klub malam, yang memungkinkan Reynhard mengamati korban, menjebaknya masuk ke apartemen miliknya, dan kemudian memfilmkan mereka setelah diberi obat bius yang berpotensi melemahkan.
Digambarkan oleh polisi, flat tersebut adalah flat 'berantakan' di Montana House. Gambar yang diambil di dalam flat menunjukkan tumpukan pakaian dan sepatu, kulkas yang penuh dengan magnet, dan tempat tidur yang berantakan.
Keluarga Tidak Tahu Fakta Reynhard Seorang Gay
Yang diketahui keluarganya, Reynhard adalah sosok yang rajin ke gereja dan pintar. Namun, mereka tidak tahu apa-apa tentang karakter aslinya.
Mantan teman serumah Reynhard juga terkejut mengetahui kejahatan yang dilakukannya. Mereka berpikir, Reynhard sangat jauh dari sosok seorang predator seks.
Detektif Inspektur Ali mengatakan, “Dia pergi ke gereja dan melakukan beberapa pekerjaan sukarela, membantu dengan layanan dan dengan beberapa kelas juga dengan mengajar.
"Dia mengakui dirinya sebagai gay secara terbuka."
Baca Juga: Reynhard Sinaga Jadi Predator Gay, Begini Pernyataan PPI Inggris
"Dia menyukai kenyataan bahwa gereja menerimanya sebagai lelaki gay yang terbuka, dan sekaligus sebagai orang asing. Dia bahkan membicarakan hal ini dalam disertasinya."
"Itu alasan dia berada di Gay Village, dia hanya menikmati berada di Inggris dan Manchester, tempat dia diterima sebagai pria gay."
"Dia melanjutkan studinya di Manchester. Dia tidak mau kembali. Dia sangat nyaman dengan menjadi gay secara terbuka."
Kata Hakim Goddard QC di pengadilan, "Anda adalah lelaki gay yang aktif dan memilih untuk tinggal di Gay Village."
"Anda adalah orang Indonesia, negara di mana sikap terhadap homoseksualitas sangat berbeda dari sikap di Manchester, dan bahkan di Inggris secara keseluruhan."
Sinaga bahkan memeriksa Gay Village di Manchester yang terkenal, sebagai bagian dari studi akademisnya, serta mengulas sebuah buku yang membahas bagaimana lelaki gay asing dimasukkan ke dalam komunitas gay.
Menolak Dikatakan Bersalah...
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Ramalan Keuangan Zodiak Leo 26 Oktober 2025: Ingat Investasi, Jangan Impulsif!
-
Tiket Kereta Lansia Diskon Berapa Persen? Simak Penjelasan Berikut
-
10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
-
Rekomendasi Parfum HMNS Aroma Segar, Bisa 'Rasakan Langsung' Lewat Outletnya!
-
10 Parfum Scarlett Terlaris di Shopee yang Wanginya Tahan Lama, Varian Apa Aja?
-
5 Zodiak Paling Red Flag, Ternyata Bukan Cuma Gemini
-
Tips Ampuh: Menghapus Noda Cat Rambut dari Dinding dengan Mudah
-
Keajaiban Tersembunyi: Menelusuri Pantai-Pantai Eksotis di Gunungkidul
-
Siapa Sarah Mega dan Apa Kasusnya? Videonya Jika Bebas dari Lapas Ramai Disorot
-
7 Loose Powder yang Ampuh Tutupi Flek Hitam, Mulai Rp 50 Ribuan